JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com – Belasan sekolah di DKI Jakarta memberhentikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Pasalnya, sejumlah guru dan siswa ditemukan terpapar Covid-19 varian Omicron.
Anggota Komisi X DPR RI Debby Kurniawan menyesalkan sikap pemerintah yang tetap melanjutkan PTM 100 persen, di tengah merebaknya varian Omicron.
“Kami tidak mendukung penerapan PTM 100 persen. Pemerintah harus melihat perkembangan varian Omicron yang begitu cepat penularannya,” ungkap Debby Kurniawan di Jakarta, Sabtu (15/1/2022).
Baca Juga: Bakrie Amanah dapat Bantuan Kendaraan Operasional untuk Kegiatan Kemanusiaan dari ANTV
Data terakhir orang terinfeksi varian Omicron di Indonesia sudah lebih dari 700 kasus. Tentu dengan peningkatan kasus tersebut dalam hitungan hari, menurut dia, varian Omicron sangat berbahaya.
“Para epidemiolog dan pakar kesehatan telah menyebut varian ini sangat cepat penularannya. Jadi untuk keselamatan anak-anak sebaiknya PTM 100 persen dihentikan,” katanya.
Ia mengingatkan pemerintah agar melakukan evaluasi ulang penerapan pembelajaran tatap muka. Ia yakin dengan pengalaman lebih dari satu tahun, pemerintah bisa melakukan koreksi dan pembenahan pada pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Artikel Terkait
Sukseskan PTM Terbatas pada Anak Usia Dini, Berikut Tiga Gerakan yang disiapkan
Mendikbudristek Ajak Para Guru Mendorong Pemda untuk Jalankan PTM
Dukung Pelaksanaan PTM Terbatas, Nusantics Luncurkan Gerakan Kembali ke Sekolah
Inilah Tiga Evaluasi P2G Seminggu PTM 100 Persen