Kementerian PUPR Bangun Sudetan Cisangkuy untuk Kurangi Risiko Banjir di Bandung Selatan

- Senin, 17 Januari 2022 | 00:03 WIB

 

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) telah menuntaskan pembangunan Sudetan (Floodway) Cisangkuy yang merupakan upaya mengurangi kerentanan Kawasan Bandung Selatan yang kerap tergenang banjir akibat luapan Sungai Citarum.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengendalian banjir di Kawasan Bandung Selatan menjadi salah satu Program Citarum Harum memerlukan sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat yang telah disepakati dalam rencana aksi yang mengatur tanggung jawab masing-masing stakeholder.

 

“Fl

oodway Cisangkuy ini sudetan untuk masuk ke Sungai Citarum di hilir Dayeuhkolot yang langganan banjir. Debit banjir akan kita alirkan ke Floodway Cisangkuy sehingga yang lewat Sungai Cisangkuy yang asli hanya 5 m3/detik. Ini akan mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot,” tutur Menteri Basuki.

Baca Juga: Persiapan MotoGP Mandalika, Menteri Basuki Dampingi Presiden Jokowi Kendarai Motor Tinjau Kesiapan Infrastrukt

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja yang juga Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, Sudetan Cisangkuy akan mengalirkan debit banjir sebesar 230 m3/detik yang semula bermuara ke Dayeuhkolot menjadi bermuara ke Pameungpeuk sehingga mengurangi lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya.

"Sudetan Cisangkuy yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum merupakan satu sistem dengan normalisasi upstream Citarum, Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung, Terowongan Nanjung, dan peningkatan kapasitas Sungai Citarum akan mengurangi luas genangan seluas 700 Ha. Sehingga total luasan genangan banjir semula 3.461 Ha berkurang menjadi 2.761 Ha," kata Jubir Endra.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Bintang Bano, Bendungan ke 29 Diresmikan Sejak 2015

Kepala BBWS Citarum Bastari mengatakan pembangunan Sudetan Cisangkuy dikerjakan dalam 2 paket, yaitu paket 1 sepanjang 3,75 km dengan anggaran sebesar Rp311,53 miliar yang berkapasitas 230 m3/detik. Pekerjaan paket 1 dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak 2015-2020 oleh kontraktor PT Basuki Rahmanta Putra – Minarta, (KSO) dan konsultan supervisi PT Yodya Karya – PT.Bina Karya –  PT Intimulya Multikencana, (KSO).

Sementara Paket 2 dibangun sepanjang 1,7 Km untuk galian floodway dan 2,3 galian eksisting dengan biaya Rp320,43 miliar yang memiliki kapasitas 220 m3/detik. Pekerjaan paket 2 dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak 2015-2020 oleh kontraktor PT PP – JAKON, (KSO) dan konsultan supervisi PT. Yodya Karya – PT Bina Karya – PT Intimulya Multikencana (KSO), tambah Bastari.

 

Baca Juga: Optimalkan Pemanfaatan Bendungan Bintang Bano, Kementerian PUPR Rehabilitasi dan Bangun Jaringan Irigasi di Hi

Selain Terowongan Nanjung dan Floodway Cisangkuy, Jubir Endra menyatakan, Kementerian PUPR juga telah melakukan pembangunan Kolam Retensi Cieunteung dengan luas genangan 4,7 Ha dan volume tampung 190.000 m3. "Tujuan pembangunan Kolam Retensi yang selesai pada 2018 lalu ini untuk mengurangi waktu genangan air pada area 39 Ha, 1250 rumah, mereduksi banjir seluas 91 Ha, dan memiliki potensi sebagai area wisata.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jumat Lusa Satu lagi Parpol Dukung Ganjar

Rabu, 7 Juni 2023 | 19:35 WIB
X