JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Layanan seluler dan internet harus dapat dimanfaatkan masyarakat dengan baik, tanpa ada kendala. Oleh karena itu, semua pihak diajak untuk menjaga kualitas layanan telekomunikasi.
“Saya sangat menekankan, jangan sampai terjadi interupsi pelayanan sinyal 4G bagi masyarakat. Khususnya masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal),” kata Menkominfo Johnny G. Plate, Selasa (25/1).
Hal itu dikatakannya usai menyaksikan seremoni Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Penyediaan Layanan Seluler 4G di Wilayah 3T dalam rangka Percepatan Transformasi Digital. PKS tersebut ditandatangi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama PT XL Axiata Tbk dan PT Telekomunikasi Seluler.
Menurutnya, masyarakat harus bisa menjangkau layanan telekomunikasi seluler 4G tanpa ada kendala. Hal itu menjadi tugas bersama BAKTI dan penyedia layanan seluler 4G.
“Pembangunan layanan seluler 4G melalui Base Transceiver Station (BTS) - baik oleh BAKTI dan mitra operator seluler - harus dapat dijangkau masyarakat tanpa terjadi masalah dalam pelayanan,” ujarnya. Dia berharap, kerja sama dengan BAKTI bisa berjalan selama setidaknya satu dekade ke depan.
Dikatakan, masalah yang mungkin akan muncul membutuhkan kolaborasi dan kreativitas untuk diselesaikan. Selain itu, pemerintah telah mengembangkan dukungan pembiayaan melalui skema-skema public private partnership atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Bahkan, sindikasi pembiayaan internasional dan domestik juga akan dilibatkan untuk memberikan layanan kepada masyarakat,” tandasnya. Karenanya, dia mengajak lembaga keuangan perbankan dan non perbankan nasional untuk ikut mengambil bagian dalam skema pembiayaan pembangunan ICT infrastruktur.
Dimana hal itu disediakan oleh pemerintah melalui BLU BAKTI maupun oleh penyelenggara telekomunikasi lainnya. Diharapkan, pembangunan ICT infrastruktur di Indonesia akan menjadi lebih efisien melalui skema-skema yang disediakan.
“Baik melalui infrastruktur sharing, spektrum sharing, pricing policy, floor dan ceiling model pricing policy. Hal itu demi menjaga agar industri kita menjadi lebih sehat,” tegasnya.
Adapun Presiden Direktur XL Axiata Tbk Dian Siswarini mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kominfo dan kepada BAKTI atas kesempatan bekerja sama dalam penyediaan program telekomunikasi selular 4G di daerah 3T. “Untuk kami, cakupannya adalah 132 titik di area 1 Sumatera,” tuturnya.
Sementara Direktur PT Telekomunikasi Seluler Hendri Mulya Syam menyambut baik keputusan Menteri Kominfo, yang telah menetapkan Telkomsel sebagai mitra kerjasama operasional. “Yakni dalam program penyediaan layanan 4G LTE pada area paket kerjasama 2 sampai 9, yang mencakup 7.772 desa di wilayah 3T,” tukasnya.