JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Presiden Joko Widodo menegaskan guna mempercepat transformasi energi yang mulus, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat kecil.
Solusi global dalam hal pendanaan dan kemitraan merupakan agenda yang harus menjadi perhatian utama B20. Hal itu termasuk alih teknologi untuk mendorong produksi berbasis ekonomi hijau.
"Kita mengundang investasi yang bisa mendorong nilai tambah yang saling menguntungkan," ucap Presiden Joko Widodo ketika secara resmi membuka pertemuan pendahuluan B20 atau B20 Inception Meeting yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi 5.0, Polri Rekrut 1.291 Bintara Berbasis TI
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi antara lain mengharapkan kontribusi B20 untuk mempercepat transformasi energi yang juga merupakan salah satu fokus utama Presidensi G20 Indonesia.
Kepala Negara menjelaskan bahwa Presidensi G20 Indonesia mengajak G20 dan B20 untuk berkolaborasi menciptakan terobosan-terobosan dan aksi nyata untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global. Sejalan dengan fokus utama Presidensi G20 Indonesia, lanjutnya, ada tiga hal peluang utama yang harus dimanfaatkan.
Pertemuan B20 Resmi Dibuka, Presiden Beri Peluang Masyarakat Untuk Berpartisipasi Dapatkan Manfaat dari Transformasi Ekonomi Digital
Baca Juga: Striker Timnas Dedik Masih Nihil Gol, STY: Saya Tidak Bisa Menilai ke Satu Pemain Saja!
"Pertama adalah transisi menuju _green economy_. Kedua, tren _digital economy_ yang makin pesat, dan ketiga, perbaikan arsitektur kesehatan global yang lebih responsif dalam menghadapi pandemi global," ungkapnya.
Artikel Terkait
Tingkatkan Efisiensi Pembayaran Jalan Tol, Kementerian PUPR Siapkan Teknologi Bayar Nirsentuh MLFF
Kondisi Perekonomian Domestik Terjaga Meski Faktor Global Mengancam