Pertemuan B20 Resmi Dibuka, Presiden Beri Peluang Masyarakat Untuk Berpartisipasi Dapatkan Manfaat dari Transf

- Jumat, 28 Januari 2022 | 08:32 WIB

 

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Presiden Joko Widodo menegaskan guna mempercepat transformasi energi yang mulus, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat kecil. 

Solusi global dalam hal pendanaan dan kemitraan merupakan agenda yang harus menjadi perhatian utama B20. Hal itu termasuk alih teknologi untuk mendorong produksi berbasis ekonomi hijau. 

"Kita mengundang investasi yang bisa mendorong nilai tambah yang saling menguntungkan," ucap Presiden Joko Widodo ketika secara resmi membuka pertemuan pendahuluan B20 atau B20 Inception Meeting yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022). 

Baca Juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi 5.0, Polri Rekrut 1.291 Bintara Berbasis TI

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi antara lain mengharapkan kontribusi B20 untuk mempercepat transformasi energi yang juga merupakan salah satu fokus utama Presidensi G20 Indonesia.

Kepala Negara menjelaskan bahwa Presidensi G20 Indonesia mengajak G20 dan B20 untuk berkolaborasi menciptakan terobosan-terobosan dan aksi nyata untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global. Sejalan dengan fokus utama Presidensi G20 Indonesia, lanjutnya, ada tiga hal peluang utama yang harus dimanfaatkan. 

Pertemuan B20 Resmi Dibuka, Presiden Beri Peluang Masyarakat Untuk Berpartisipasi Dapatkan Manfaat dari Transformasi Ekonomi Digital

 Baca Juga: Striker Timnas Dedik Masih Nihil Gol, STY: Saya Tidak Bisa Menilai ke Satu Pemain Saja!

"Pertama adalah transisi menuju _green economy_. Kedua, tren _digital economy_ yang makin pesat, dan ketiga, perbaikan arsitektur kesehatan global yang lebih responsif dalam menghadapi pandemi global," ungkapnya. 

Menurut Presiden Jokowi, transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan merupakan tanggung jawab besar dan sekaligus memberikan peluang besar. Potensi di sektor energi terbarukan harus diikuti dengan skenario dan peta jalan yang jelas, termasuk pendanaan dan investasi.

"Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan sebesar 418 gigawatt, baik yang bersumber dari air, panas bumi, angin, maupun matahari," imbuhnya.

Baca Juga: Efek Layangan Putus, Sri Mulyani Kepada Reza Rahadian: Masih Ada Ruang di APBN Untuk Industri Film Nasional

Selain itu, Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya mineral logam yang dibutuhkan untuk mendorong transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan. Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kaya akan nikel, bauksit, timah, dan tembaga dan memastikan akan menyuplai cukup bahan-bahan tersebut untuk kebutuhan dunia. 

"Namun bukan dalam bentuk bahan mentah, tetapi dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah tinggi," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemerintah Apresiasi Gelaran BNI Java Jazz 2023

Senin, 5 Juni 2023 | 16:54 WIB
X