Hilirisasi nikel yang telah dilakukan sejak 2015 sudah memberikan dampak, tidak hanya dalam penciptaan lapangan kerja, tapi juga dari sisi ekspor maupun neraca perdagangan Indonesia. Nilai ekspor Indonesia sebesar USD230 miliar, di mana besi baja berperan sangat besar peningkatannya.
Baca Juga: Kemendag Berlakukan DMO dan DPO untuk Jaga Stabiltas dan Stok Minyak Goreng
Ekspor besi baja di tahun 2021 mencapai USD20,9 miliar meningkat dari sebelumnya hanya USD1,1 miliar di tahun 2014. Di tahun 2022 ini, Presiden Jokowi memperkirakan nilai ekspornya dapat mencapai USD28-30 miliar.
"Setelah nikel, kita akan mendorong investasi di sektor bauksit, tembaga, dan timah," katanya.***
Artikel Terkait
Tingkatkan Efisiensi Pembayaran Jalan Tol, Kementerian PUPR Siapkan Teknologi Bayar Nirsentuh MLFF
Kondisi Perekonomian Domestik Terjaga Meski Faktor Global Mengancam