Gagasan Energi Tani Perkuat Penyediaan Pangan Perkotaan

- Selasa, 8 Februari 2022 | 09:57 WIB
Lahan terbatas di perkotaan bukan halangan untuk mengembangkan produksi pangan mandiri. (Saktia Andri Susilo)
Lahan terbatas di perkotaan bukan halangan untuk mengembangkan produksi pangan mandiri. (Saktia Andri Susilo)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Konsep urban farming melalui gagasan Energi Tani (ET) yang dicanangkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, dinilai menjadi pilihan yang sangat penting. Sebab hal itu mampu memperkuat penyediaan pangan rumah tangga, khususnya di perkotaan.

“Penguatan pada tingkat rumah tangga menjadi pilihan penting. Produksi pangan senantiasa harus dilakukan dekat dengan meja makan,” kata Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Ayip Said Abdullah, Selasa (8/2).

Menurutnya, penyediaan pangan perlu terus dikuatkan dan ditingkatkan tidak hanya di pedesaan, namun juga di perkotaan. Urban farming atau pertanian perkotaan, merupakan satu pendekatan pertanian berupa pembudidayaan tanaman atau pemeliharaan hewan ternak.

Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang terbatas di daerah perkotaan. Tujuan dilakukannya urban farming adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya di tingkat rumah tangga dan mendapatkan tambahan penghasilan.

“Di masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat dituntut untuk kreatif dalam memanfaatkan peluang. Yakni dengan semangat ET yang sudah berjalan. Untuk itu, gagasan urban farming ini sangat tepat bagi masyarakat kota untuk memproduksi pangan, dengan memanfaatkan lahan yang tersedia di sekitar mereka,” ujarnya.

Karena tantangan ke depan - terutama di masa pandemi – urban farming menjadi penting dilakukan bagi masyarakat perkotaan. Konsep urban farming menjadi pilihan yang dapat ditempuh.

“Salah satu kekurangan masyarakat kota untuk menjalankan semangat ET adalah ketersediaan lahan, sarana pertanian hingga pendampingan. Namun, hal tersebut bisa teratasi dengan dukungan dari pemerintah lewat Kementerian BUMN, yang terus menggalakkan ET,” tandasnya.

Memanfaatkan Lahan
Dikatakan, pemanfaatan lahan terlantar atau sub optimal dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan sekaligus ekonomi keluarga. Selain pemanfaatan pekarangan rumah, ada opsi memanfaatkan lahan milik pemerintah, swasta, lahan terbuka hijau hingga atap gedung.

“Semua itu dapat digunakan oleh masyarakat untuk menjalankan ET. Di perkotaan banyak lahan yang bisa dioptimalkan, baik itu milik pemerintah maupun swasta. Pilihan berkebun di kota bisa memanfaatkan lahan yang berbeda dengan di pedesaan,” tegasnya.

Dia menambahkan, gagasan Erick Thohir tersebut patut diapresiasi dan didukung oleh masyarakat. Sehingga, langkah Menteri BUMN sangat baik dan perlu mendapat dukungan.

Sebab, gagasan ET bertujuan membumikan semangat bertani. Sehingga, masyarakat bisa menghasilkan produk-produk pertanian secara mandiri. Lewat gerakan itu pula, masyarakat didorong untuk bertani.

Sehingga jumlah petani di Indonesia bisa bertambah. diharapkan, gerakan tersebut bisa meningkatkan perekonomian di masa Covid-19. Sehingga memberikan akses dan kualitas sayuran sehat kepada masyarakat.

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Sambut Ramadhan, BNI Salurkan 77.000 Paket Sembako

Jumat, 24 Maret 2023 | 15:45 WIB
X