JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com, - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan BMKG tak bisa bekerja sendiri untuk mitigasi bencana di Tanah Air. Menurutnya, partisipasi aktif dari kelima unsur Pentahelix (pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media) menjadi kunci dalam manajemen bencana di Indonesia.
“BMKG jelas-jelas tidak mungkin bekerja sendiri dalam upaya mitigasi bencana. Karenanya, kami selalu berupaya melakukannya dengan pendekatan kolaboratif dengan strategi pentahelix, termasuk akademisi dan kalangan kampus,” ungkap Dwikorita dalam Kuliah Umum Sekolah Lingkungan Universitas Indonesia, Jakarta, Rabu (16/2/2022) kemarin.
Baca Juga: Novel Mari Menari Karya Benny Benke Diterbitkan Relasi Inti Media
Dwikorita menyebut kolaborasi yang dimaksud yaitu membangun kesadaran bersama antara kelima unsur tersebut bahwa Indonesia adalah negara rawan bencana.
Dengan memiliki pemahaman yang sama soal bencana antara seluruh unsur tersebut, maka berbagai upaya pencegahan dan strategi dalam menghadapi bencana di tiap daerah dapat diterapkan dengan baik sehingga bisa menekan potensi timbulnya korban saat bencana.
Konsep pentahelix juga dinilai dapat mengurangi kecenderungan masyarakat untuk terlalu bergantung pada pemerintah dalam menghadapi bencana.
Baca Juga: Penggenapan Diri Benny Benke
"BMKG terus berpacu dalam menyajikan data yang tidak sekedar cepat, namun juga tepat dan akurat. Kami harap data-data tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meminimalkan potensi kerugian akibat bencana," ujarnya.
Dwikorita menuturkan penerapan strategi pentahelix tersebut sangat dibutuhkan dalam membangun budaya adaptasi dan mitigasi bencana, serta penyebarluasan informasi, literasi, edukasi, dan advokasi sampai ke tingkat desa, RT/RW, Dasa Wisma, keluarga, dan individu untuk mencegah bencana dan mewujudkan zero victim.
Artikel Terkait
BMKG Cabut Peringatan Tsunami Usai Gempa Bumi di Nusa Tenggara Timur (NTT)
BMKG Minta AP 1 Perbanyak Rambu YIA, Karena Rawan Gempa dan Tsunami
BMKG: Kedalaman 10 Kilometer, Gempa Magnitudo 5,5 Berpusat di Bayah Banten
BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Selat Sunda Imbas Aktivitas Gunung Anak Krakatau