JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-PT PLN (Persero) bekerja sama dengan PT Perhutani untuk memastikan pasokan bahan biomassa untuk program _co-firing_ PLTU berjalan lancar. Kebutuhan biomassa untuk dua PLTU, yaitu PLTU Pelabuhan Ratu dan PLTU Rembang akan dipasok oleh Perhutani.
Kerja sama kedua BUMN ini ditandai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang direncanakan pasokan biomassa ke PLTU akan dimulai pada Desember 2022.
Nantinya, Perhutani akan memasok biomassa dari pengolahan tanaman kaliandra dan gamal untuk dua PLTU tersebut.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Pengamat Maritim: Efek Positif Bagi Dunia Maritim dan Pelaut Indonesia
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sinergi dua BUMN ini merupakan upaya bersama untuk menekan emisi karbon dan mencapai _net zero emission_ pada 2060 mendatang.
Kerja sama ini sebagai proyek yang akan dipamerkan dalam perhelatan KTT G20 November mendatang.
" _Co-firing_ pada PLTU merupakan salah satu upaya PLN untuk mendukung capaian target EBT sebesar 23 persen dalam bauran energi pada 2025 dan _net zero emission_ pada tahun 2060," kata Darmawan.
Baca Juga: Garuda Indonesia Evakuasi WNI Ukraina
Hingga 2025, PLN membutuhkan kurang lebih 10,2 juta ton biomassa untuk menjadi substitusi 10 persen kebutuhan batu bara di PLTU.
Artikel Terkait
Menko Luhut Minta K/L Terkait Siapkan Solusi Jangka Panjang Terkait Suplai Batubara PLN
Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Bakal Tambah 2 SPKLU di Lampung
REC PLN Makin Diminati, Perusahaan Tekstil di Semarang Nikmati Listrik Hijau 1.385 kVA
PLN Bakal Operasikan PLTS Hybrid Selayar, Terbesar di Sulawesi P