JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai pertemuan Puan dan Pimpinan PBNU pada Selasa (15/03/2022) menjawab dikotomi antara kaum nasionalis dan Islam.
"Banyak resistensi kelompok nasionalis dan Islam. Puan ingin menunjukkan bahwa 'saya sebagai wakil nasionalis maka kami pun dekat dengan kelompok-kelompok Islam'," tutur Ujang kepada media.
Pertemuan tersebut dikatakan Ujang menunjukkan kedekatan antara kalangan nasionalis dengan kelompok Islam.
Baca Juga: NU Circle Sebut Ada 10 Daftar Hitam yang Menyesatkan dalam RUU Sisdiknas
Pengamat politik Emrus Sihombing pun menilai pertemuan Ketua DPR RI Puan Maharani dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, menunjukkan kedekatan antara Puan dengan organisasi islam terbesar tersebut.
"Sebagai negarawan, ini menunjukkan kedekatan Puan Maharani dengan Nahdlatul Ulama. Karena secara psikologi komunikasi, tidak akan terjadi pertemuan kalau tidak ada kedekatan," kata Emrus dilansir Antara.
Dia menilai, pertemuan Puan-Gus Yahya sangat disambut positif untuk keharmonisan bangsa.
Baca Juga: Zona Integritas Wujud Pemerintah yang Bersih, Bebas dari Korupsi dan Melayani
Apakah Puan Maharani baru kali ini saja mendekat ke kaum nahdhliyyin?
Artikel Terkait
Puan Maharani Tegaskan Komitmen DPR RI Mendorong Percepatan Pengesahan RUU TPKS
Puan Maharani Imbau Anggota Legislatif PDIP Maksimalkan Pelaksanaan Fungsi Dewan untuk Kesejahteraan Rakyat
Puan Maharani Pastikan DPR Akan Segera Bahas RUU TPKS Dengan Pemerintah
Puan Maharani Harapkan Masa Depan Yang Baik Bagi Anak Bangsa