JAKARTA- Sebanyak 20 negara anggota G20 bakal hadir pada pertemuan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) di Solo, 29-30 Maret 2022.
Ini merupakan salah satu rangkaian menuju Presidensi G20 yang puncaknya digelar pada November mendatang.
Sebagai tuan rumah, Indonesia tak akan mengeruk keuntungan secara pribadi terkait kegiatan ini.
Baca Juga: Paska Kecelakaan Maut, Maskapai China Eastern Airlines Kandangkan Ratusan pesawat Boeing 737-800
Hal demikian diutarakan Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono pada diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema: “Persiapan Pertemuan Pertama Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20” secara virtual, Senin 21 Maret 2022.
Menurut Djatmiko, semua negara anggota G20 dilibatkan dalam membahas isu-isu pada TIIWG tersebut.
"Jadi, tidak merefleksikan hanya kepentingan Indonesia atau sekelompok anggota G20," ungkap Djatmiko Bris.
Terdapat enam isu prioritas yang dibahas, pertama meliputi reformasi WTO.
Kedua kontribusi penting sistem perdagangan antar negara untuk memperkuat capaian dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca Juga: Petani Sidoarjo: Kami Butuh Makan, Bukan Pemilu
Ketiga respons perdagangan, investasi, dan industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global.
Keempat perdagangan digital dan GVCs yang berkelanjutan.
Kelima mendorong investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global.
Keenam industrialisasi yang inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0.
Artikel Terkait
Kemendag, Kemeninves/BKPM dan Kemenperin Bersinergi Pulihkan Ekonomi Global Melalui Gelaran TIIWG G20
Presidensi G20: UMKM Kota Solo Bakal Dilibatkan
Gaya Jokowi Nikmati Malam Saat Kemah Di IKN: Jaket Merah G20, Sneakers Warna Hitam dan Sarungan
DEWG G20, Menkominfo: Momentum untuk Bahas Tata Kelola Ekosistem Digital Global
Presidensi G20 Jadi Momentum Bahas Transformasi Digital Dunia