JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-
Founder ESQ, Ary Ginanjar, mengatakan bahwa peran guru harus tetap terdepan di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus mengalami peningkatan. Dimana teknologi yang semakin canggih, para siswa bisa belajar darimana saja termasuk internet.
Hal itu ia sampaikan pada Konferensi Kerja Nasional III Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2022 serta MOU antara ESQ Leadership Centre di Yogyakarta dan disiarkan melalui Youtube dengan mengusung tema 'Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh', Senin (21/3/2022).
Pada acara tersebut Mendikbud Nadiem Makarim yang menyampaikan sambutannya dalam video virtual mengajak para guru yang tergabung dalam PGRI menyatukan langkah bersama, bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar.
Baca Juga: Klaim MS Glow Berpenghasilan 600 M Sebulan Ternyata Keliru
Selanjutnya Ary Ginanjar memaparkan tantangan yang dihadapi para guru di era digital saat ini . “ Luar biasa para guru sekarang menghadapi tantangan yang disebut dengan VUCA Era yaitu semua berubah dengan cepat (volatility), semua uncertainty (tidak ada kepastian), semua serba kompleks - complexity dan serba ambigu - ambiguity. Kemudian saat yang bersamaan, murid-murid tidak seperti dulu," ujar Ary.
Menurutnya, semua mata kuliah sudah ada di internet. Sebelum guru mengajar, murid sudah mengetahuinya dari internet. Kemudian, lanjutnya, ada orang yang hanya lulus SMP sudah bisa bikin pesawat terbang tanpa harus jadi sarjana, sehingga profesi guru terancam. Belum lagi dengan robotisasi.
"Mau belajar apa saja, klik ada semua mata kuliah. Sebelum bapak ibu mengajar, murid bisa lebih pintar dari kita. Belum lagi tantangan ke depan, kalau tidak seperti ini, maka kita akan punya ancaman ke depan," jelasnya.
Baca Juga: Sukses Lakukan Transformasi,JIP Raih 2 Penghargaan
"Profesi guru tentu di dalam pertanyaan. Tidak hari ini karena mungkin sekarang masih banyak pengetahuan yang tidak diketahui lagi oleh anak didik kita.
Tapi 10-20 tahun lagi mana yang lebih pintar untuk pengetahuan? guru atau anak-anak milenial ke depan atau Gen Z," tambah Ary.
Untuk itu, kata Ary, guru harus bisa menghadapi situasi dimana pendidikan harus memiliki kreativitas, inovasi dan kritis. Belum lagi guru dituntut untuk secara holistik mengajarkan ilmu pengetahuan dan mempertahankan guru tetap terdepan.
Baca Juga: Pernyataan Rara Bikin Netizen Terpingkal pingkal: Klaim Punya Remote Pengatur AC Langit
“ Nanti ada menteri lagi akan ganti kurikulum, mata kuliah juga akan berganti-ganti dan apa yang diajarkan hari ini belum tentu bisa dipakai ke depan, yang dipakai ke depan belum tentu lagi dipakai ke depan.
Artikel Terkait
Peneliti Sarankan Kemendikbudristek Terus Konsisten Tingkatkan Kapasitas Guru
Seleksi PPPK Guru Tahap 3 Masih dalam Pembahasan
Guru Besar UGM: Gunakan BBM Berkualitas Agar Kinerja Mesin Kinclong