Perkembangan Internet Jangan Mengubah Karakter Bangsa.

- Kamis, 7 April 2022 | 21:02 WIB

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com--Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menegaskan perkembangan internet yang selama beberapa dekade terakhir sangat masif tidak boleh sampai merubah karakter bangsa dan nilai-nilai luhur yang hidup di tengah-tengah masyarakat.

"Dugaan saya, internet mengubah dunia. Tetapi yang tidak boleh berubah adalah karakter bangsa,tata nilai kita Indonesia," katanya saat menjadi Keynote Speaker pada Webinar Pemanfaatan Internet untuk Pendidikan, Rabu, 6 April 2022.

Hadir sebagai pembicara Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel A. Pangerapan BSc, Dosen STIE Jayakarta Saprudin dan Kepala Pusat Studi Komunikasi Program Pasca Sarjana Universitas Sahid Algoot Putranto.

Baca Juga: Minyak Goreng Bekas Berpeluang Hasilkan Biodiesel Rendah Emisi

"Saya ingat internet ini sekitar tahun 1997 sudah mulai masif. Saat itu, kalau mau kirim berita, saya saat itu jadi grand master, Undangan datang melalui fax. Setelah Internet, prosesnya dipangkas," kata Utut.

Dia menjelaskan seringkali terjadi dimana setiap terjadi perubahan teknologi, orang barat yang memperoleh duitnya, sedangkan masyarakat kita di Indonesia hanya mendapatkan dampaknya. "Padahal, tidak ada satu pun bangsa yang kuat dengan karakter yang lemah," katanya.

Dia menjelaskan internet untuk mendukung pendidikan adalah suatu keniscayaan. Tetapi ada tiga hal yang harus dijaga. Pertama, soal kontennya.

Baca Juga: Kehadiran PIP Berikan Pemerataan dan Keadilan Informasi Bagi Masyarakat Pelosok

Kedua, mengakselarasi tetapi tdak menghancurkan tata nilai atau budaya yang hidup, baik local wisdom atau hal-hal yang berkaitan dengan tata nilai bangsa. Ketiga, selalu setiap perbaikan, ada konsep efisiensi dan konsep lebih ekonomis.

Dosen STIE Jayakarta Saprudin mengatakan mau tidak mau, suka tidak suka, masyarakat harus menyesuaikan dengan perkembangan internet yang sudah terjadi. Sulit bagi masyarakat untuk melawan arus internet.

"Walau ada sisi negatif dari perkembangan internet, tetapi yang sisi positifnya harus diambil dan negatifnya dihilangkan. Kunci keberhasilan ada di tangan kita sendiri dan peluang untuk lebih maju dan berkembang sangat terbuka lebar karena internet," katanya.

Baca Juga: Panasonic Group Mengumumkan Slogan Baru, Live Your Best, Cerminan dari Tujuan Seluruh Grup Perusahaan

Kepala Pusat Studi Komunikasi Program Pasca Sarjana Universitas Sahid Algoot Putranto mengatakan digital memang mempercepat proses.

Sampai tahun 2030 nanti, akan ada 23 juta perkerjaan yg digantikan dengan teknologi otomasi. Hal ini dibarengi dengan munculnya peluang 27 juta sampai 46 juta pekerjaan baru, di mana 10 juta di antaranya belum pernah ada sebelumnya.

“Ini tandanya kita semua harus bertansformasi. Kita tidak bisa lagi menerapkan cara pembelajaran yang sama seperti puluhan tahun lalu untuk mahasiswa kita yg menghadapi disrupsi digital,” katanya.***

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kontrol Penggunaan Gadget pada Anak

Kamis, 23 Maret 2023 | 17:14 WIB

Begini Cara Menaikkan Citra di Sosial Media.

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:47 WIB
X