Ngabuburit Pinggir Rel Masih Marak, PT KAI Minta Pemahaman Warga

BANDUNG - PT KAI Daop 2 Bandung masih mendapati warga masyarakat yang melakukan ngabuburit (menghabiskan waktu hingga berbuka puasa) di pinggir rel di wilayahnya selama Ramadhan ini.

Untuk itu, mereka meminta pengertian masyarakat bahwa apa yang dilakukan itu berbahaya.

Bagi mereka, kondisi itu menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk tidak berada di area jalur rel masih rendah sekali pun perbuatan tersebut melanggar hukum sehingga bisa dipidana penjara dan juga denda.

"Berada di lokasi yang bukan peruntukannya tentu akan berbahaya bagi diri sendiri dan orang banyak, sama halnya dengan berada di jalur KA karena jalur KA hanya diperuntukkan bagi operasional perjalanan KA," kata Jubir Daop 2 Bandung, Kuswardoyo, Kamis (14/4/2022).

Meski sudah tahu berbahaya, operator plat merah itu memilih langkah sosialisasi dibanding melakukan penegakan hukum.

Baca Juga: Bamsoet Minta Tidak Ada Lagi Upaya Menggoreng Isu Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Periodisasi Presiden

Untuk itu, mereka mengintensifkan sosialisasi guna meningkatkan kesadaran, pemahaman, serta diharapkan bisa menumbuhkan kepedulian terhadap keselamatan perjalanan kereta api (KA) di kalangan masyarakat

Di antaranya melakukan pemasangan media informasi berupa spanduk yang berisi imbauan larangan melakukan aktivitas di jalur rel berikut sanksinya seperti diatur UU Perkeretaapian.

Titik pemasangannya di antaranya ditaruh di beberapa titik emplasemen stasiun, pelintasan maupun di jalur rel yang dekat dengan pemukiman warga.

Baca Juga: Genjot Produktivitas, Kementan Dorong SDM Pertanian Optimalkan Teknologi Digital

Sejak Rabu (13/4) lalu, Daop 2 Bandung sudah memasang spanduk sosialisasi di 30 lokasi di antaranya di kawasan Stasiun Cikudapateuh, Cianjur, Ciranjang, Gedebage, Plered, Padalarang, dan Cimindi.