Diingakan, rekayasa penyatuarahan dalam rentang jalan yang panjang itu terpaksa dilakukan mengingat pada saat mudik dan balik Lebaran, terjadi ketimpangan antara kapasitas jalan dengan volume kendaraan.
"One way semata-mata untuk menyeimbangkan saja, jadi kepada mereka yang terkena rekayasa mohon bisa bersabar, karena rekayasa seperti one way ini memang dibutuhkan dalam kondisi saat ini," katanya.
Tak lupa, pihaknya pun mengimbau pemudik yang hendak balik supaya kembali mengecek kesiapan kendaraan di samping pengemudinya. Tak jarang, kondisi mobil yang kurang prima jadi sumber masalah di tengah arus yang tinggi.
Baca Juga: Semifinal Liga Champions: Madrid Vs Manchester City, Ancelotti Paham Yang Dibutuhkan El Real
"Pengemudinya jangan begadang, konsentrasi bisa kurang. Kendaraan juga dilihat kondisinya, termasuk ban. Lainnya, perhatikan rute yang dipilih. Jangan sudah dilihat merah di map, malah tetap memaksakan lewat ya tambah macet, kalau bisa tunda atau cari alternatif," katanya.
Artikel Terkait
Menhub Pimpin Rakor Bersama Polres Se-Jawa Tengah Kalikangkung Jadi Perhatian Utama Antisipasi Arus Balik Nata
Meriahnya Mudik Dibayangi Melonjaknya Kasus Covid-19, Sistem 'One Way' dan Gage Berlaku
ASDP Bersiap Hadapi Arus Balik, Ini Imbauannya
Presiden Jokowi: Hindari Puncak Arus Balik Akhir Pekan Ini
Rabu (4/5), Awalan Geliat Arus Balik di 20 Bandara Angkasa Pura II Bakal Terasa, Soekarno-Hatta Jadi Pembeda
Ditjen Perhubungan Laut Siapkan Penanganan Arus Balik Lebaran
Puncak Arus Balik Diprediksi Pada 6 s.d 8 Mei 2022 Menhub Imbau Kembali Lebih Awal Atau Setelahnya
Puncak Arus Balik Diprediksi Pada 6 s.d 8 Mei 2022 Menhub Imbau Kembali Lebih Awal Atau Setelahnya
Antisipasi Arus Balik Penyeberangan Sumatera ke Jawa Pelabuhan Panjang Disiapkan Untuk Kendaraan Logistik dan