BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Status aktivitas Gunung api Awu (1.320 mdpl) di Kepulauan Sangihe, Sulut dinaikan lagi satu level menjadi Siaga. Sebelumnya pada akhir tahun lalu, status gunung api tersebut baru saja berubah ke Waspada dari aktif normal.
Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, kenaikan aktivitas tak terlepas dari gejala vulkanik yang ditunjukan gunung api tersebut.
Terdapat kenaikan jumlah gempa-gempa gempa-gempa vulkanik yang sangat signifikan yang mengindikasikan saat ini sedang terjadi proses peretakan batuan di bawah tubuh Awu yang diikuti dengan pergerakan fluida seperti gas, cairan, padatan batuan ke permukaan yang lebih dangkal.
Nilai energi gempa juga menunjukkan peningkatan drastis pada periode 9 dan 10 Mei lalu, yang berkaitan dengan kenaikan jumlah gempa-gempa vulkanik.
Baca Juga: Dapat Bantuan RK, Gubug Reyot Mak Esih Segera Berubah
"Mengingat karakteristik erupsi Awu, potensi ancaman bahaya, hasil pemantauan kegempaan, serta antisipasi untuk gejala peningkatan menuju erupsi, tingkat aktivitas Awu dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak tanggal 11 Mei 2022 pukul 24.00 WITA," jelasnya dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).
Dalam tingkat aktivitas Level III tersebut, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3,5 km dari kawah puncak Gunung Awu.
Masyarakat di sekitar diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca Juga: Kemenangan Bilqis Atas Akane di Piala Uber 2022 Bukti Etos Kerja Indonesia
Interval erupsi Awu sendiri berkisar antara 1 hingga 101 tahun. Erupsi terakhir terjadi pada Juni 2004, berupa erupsi magmatik menghasilkan kolom erupsi setinggi 3000 m di atas puncak.
Pada 11 Mei 2022 pukul 15:00 Wita teramati asap kawah berwarna putih sedang setinggi 30 meter diatas puncak .
Jenis gempa yang terekam pada periode 1 Januari hingga 10 Mei lalu terdiri dari Vulkanik Dangkal, Vulkanik Dalam, Tektonik Lokal, dan Tektonik Jauh.
Selama tingkat aktivitas level Waspada, kejadian jumlah Gempa Vulkanik Dangkal adalah 8 kejadian perhari dan Gempa Vulkanik Dalam 5 kejadian perhari. Pada 9 Mei 2022 terjadi kenaikkan jumlah gempa vulkanik yang signifikan, yaitu 88 kali Gempa Vulkanik Dangkal dan 147 kali Gempa Vulkanik Dalam.
Artikel Terkait
Forum Pangajar Kembali Persoalkan Amdal Penambangan Batu Gunung Pangajar
Dampingi Wapres Ma’ruf Amin Tinjau Lokasi Hunian Korban Erupsi Gunung Semeru
PILM Kab. Gunung Kidul Buku Berikan Cara Pandang dan Gagasan Baru
BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Selat Sunda Imbas Aktivitas Gunung Anak Krakatau
PVMBG: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi
Pembangunan Rest Area Gunung Mas Puncak Rampung, Kementerian PUPR : Siap Ditempati 516 PKL
Donasi Bakrie Amanah di Acara Turing Gas Tipis tipis ke Gunung Bunder
Gunung Ruang, Sangihe Talaud Menggeliat, Status Dinaikan Jadi Waspada
Resmikan Wajah Baru Obwis Gunung Kemukus, Puan Maharani Dorong Kebangkitan Wisata di Sragen
PVMBG: Ada Sinar Api di Puncak Gunung Anak Krakatau Setinggi 25 meter