KAI Selama Angkutan Lebaran 2022, Kemarau 2 Tahun yang Tersapu Hujan 22 Hari

SEPERTINYA, tak ada lagi nada sendu dari insan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2022. Getir yang terasa pada 2020, pada saat pandemi Covid-19 kali pertama menerjang cenderung sudah menguap karena sudah dilangsir gairah yang merindu.

Memang situasi belum sepenuhnya pulih tapi kebijakan mencabut pelarangan mudik yang diberlakukaan selama dua musim Lebaran berturut-turut membuat wajah-wajah pegawai angkutan jalan baja itu sumringah.

"Terus terang saja, kalau ingat masa dua tahun lalu itu, saya sampai nangis, menitikan air mata melihat kondisi stasiun. Beneran. Sepi, kita hanya sebatas manasin mesin loko, melakukan pemeliharaan, siap digunakan tapi kemudian tak bisa apa-apa," kata Jubir PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, Minggu (15/5/2022).

Perasaan hampa itu dirasakan semua yang bertugas. Termasuk pihak lain yang sehari-harinya mencari nafkah pula di stasiun dari mulai pemilik tenan hingga porter. Semua aktivitas di stasiun yang riuh mendadak padam, digantikan sunyi dan kekosongan yang menyuat kalbu.

Baca Juga: Pengamat: Jokowi Akan Dukung Paslon Yang Lanjutkan Pemiku

Tapi seiring waktu, penggalan masa lalu itu perlahan mulai tersapu. Sempat dalam pembatasan operasional, harapan lebih besar mulai mekar. Aktivitas transportasi kembali normal, bersama kegiatan lainnya, tentu saja tetap dalam koridor protokol kesehatan sembari menunggu deklarasi endemi.

Hawa-hawa ceria mulai banyak bercerita tak hanya dari sudut-sudut stasiun, ruang PPKA, PK, kalangan porter tapi juga sang pelanggan, semenjak menggengam smartphone yang berisi aplikasi pemesanan tiket KAI Access.

Masa Angkutan Lebaran kali ini memang benar-benar menghadirkan suasana yang sempat hilang itu. Hadir dan nyata. Ruang-ruang sudah banyak diwarnai nada riang.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita: Kita Kehilangan, Sheikh Khalifa Pemimpin Besar