Jelas, itu merupakan suasana yang sebelumnya menjadi rutinitas bertahun-tahun tapi kemudian mengalami jeda. Jeda yang kemudian sesungguhnya membawa semangat baru yang memang dibutuhkan selepas tren pandemi melandai. Ibarat gadget yang membutuhkan restart setelah penat, hang namun ini faktornya lebih kompleks.
Kegembiraan makin lengkap pasalnya selama masa Angkutan Lebaran sejak 22 April-13 Mei 2022, semua rencana operasi sepertinya aman, lancar, terkendali (Mancarli). Dirut Didiek Hartantyo pun tampak wara-wiri di lapangan. Bersama anak buahnya pun, dia pun rajin evaluasi secara hibrid guna memastikan komando berjalan.
Baca Juga: SEA Games Vietnam: Tampil di Kandang Macan, Wushu Indonesia Masih Beruntung Bawa Pulang 3 Emas
Ketika apresiasi banyak diberikan dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran, sepertinya itu pantas. Mereka menjawab masa kemarau selama 2 tahun dengan totalitas berupa curahan hujan layanan selama 22 hari di semua lini masa operasi angkutan puncak. Nyaris tak ada kejadian menonjol alias nol. Apakah ini penjabaran dari angka tahun 2022? Wajar, jika kemudian, BUMN transportasi ini percaya diri menghadapi moment besar lainnya yang juga dinantikan, Nataru. Seru, haru, dan menggebu.
Artikel Terkait
KAI Gelar Refleksi Penegakan Hukum 2021 dan Harapan 2022
Senin Volume Pengguna KRL Selalu Tertinggi, KAI Commuter Imbau Manfaatkan Akhir Pekan dan Siapkan KMT
Volume Angkutan Barang KAI Naik 12,7% di Tahun 2021
Volume Pengguna Stabil, KAI Commuter Ajak Pengguna Bersiap Masuki Musim Hujan 17 Januari 2022
KAI Gunakan Kemasan Makanan Ramah Lingkungan untuk Turut Hijaukan Indonesia
Gandeng TNI/Polri, KAI Jamin Keamanan Areal Stasiun dari Gangguan Kamtibmas
Tiket H-2 Ludes, KAI Daop 2 Minta Penumpang Penuhi Syarat Berpergian Terbaru
Ngabuburit Pinggir Rel Masih Marak, PT KAI Minta Pemahaman Warga
Satu Arah Relatif Sepi di Saat Arus Mudik, PT KAI Beri Potongan Harga
Posko Angleb Resmi Beroperasi, PT KAI Daop 2 Total Siapkan 1,4 Juta Kursi
Dua Pekan Pasca Lebaran, Penentuan Covid-19 Jadi Endemi
Lebaran, Lalin di Pangandaran Teu Usik, Kantong Parkir Minim, Akses Keluar Tak Mulus
Pasca Libur Lebaran, Ridwan Kamil Justru Ingin Pola WFH Berlaku Permanen