Salah satu daerah yang menjadi tujuan pemudik sekaligus wisata adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hal ini mendatangkan berkah dan dampak yang positif bagi seluruh insan pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif di wilayah DIY.
Diperkirakan, uang yang berputar selama periode Lebaran kali ini sekitar Rp2 triliun.
Asisten Sekretariat Daerah DIY bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana menuturkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah tujuan pemudik sekaligus wisata.
Ia mengungkapkan setiap kali lebaran, penduduk Jogja bertambah hingga jutaan jiwa.
“Bicara jumlah tambahan penduduk Jogja selama Lebaran, ini sekitar 1,3 sampai 1,5 juta jiwa," kata Tri.
Dengan tambahan jumlah penduduk tersebut, Tri memprediksi, perputaran uang di Jogja bisa mendekati Rp2 triliun dibandingkan hari-hari biasanya.
“Kemudian pusat-pusat oleh-oleh juga rame, tempat-tempat wisata juga rame. Kemudian saling kunjung-mengunjungi, makan-makan, minum-minum, saling memberikan angpao. Ini yang membuat gairah ekonomi kita semakin baik," kata Tri.
Dalam rangka mengantisipasi jumlah wisatawan yang membludak selama periode lebaran, Tri menambahkan, pihaknya diberitahu oleh kepolisian terkait prediksi jumlah kunjungan.
Sehingga kemudian pemerintah daerah menerapkan sejumlah strategi dengan melibatkan berbagai stakeholder.
Pada kesempatan yang sama, Teuku Riefky, ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai perputaran uang selama lebaran ini merupakan sinyal positif terhadap perekonomian.
Menurutnya, hal ini didorong oleh beberapa faktor. Pertama, karena trend up demand yang terjadi setelah masyarakat memiliki mobilitas yang terbatas selama dua tahun terakhir.
Kedua, momentum Ramadan dan Lebaran yang memang selama periode prapandemi ini menjadi momen signikal pertumbuhan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonominya paling tinggi di quartal tersebut.
“Jadi kita lihat ini memang kombinasi berbagai faktor juga terus didorong oleh insentif serta stimulus pemerintah. Sehingga ini membuat confidence masyarakat tumbuh," ungkapnya.
Selain itu, Teuku juga menggarisbawahi pertumbuhan positif ini juga didorong oleh kebijakan pemerintah dari sisi kesehatan seperti vaksinasi. Sehingga hal ini membuat kepercayaan masyarakat bisa berkelanjutan.
Artikel Terkait
Mudik dan Idul Fitri Momentum Akhir Pandemi Menuju Endemi
Mudik 2022 Pecahkan Rekor Lalu Lintas Tertinggi
Jasa Raharja: Animo Mudik Tinggi, Jumlah Laka & Korban Tunjukan Penurunan
Mudik Lancar Karena Seluruh Pihak Bekerja dengan Dedikasi Tinggi