YOGYAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com, - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa BMKG menerapkan paradigma “Preventive Maintenance” dalam menjaga kualitas produk data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Langkah ini dilakukan karena BMKG tidak ingin “kecolongan” dengan kejadian bencana alam.
“Tidak hanya penambahan instrumen alat saja, namun pemeliharaan seluruh peralatan operasional juga menjadi prioritas utama BMKG, terutama yang berkaitan dengan sistem peringatan dini,” ungkap Dwikorita dalam acara Koordinasi dan Evaluasi Tahap I Pemeliharaan Mandiri Jaringan Seismograf Ina-TEWS di Santika Premiere Yogyakarta, Senin (16/5/2022).
“Jangan sampai alat rusak baru diperbaiki. Perawatan, pengecekan, kalibrasi terus dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan dan memastikan peralatan berfungsi dengan prima, mengingat operasional BMKG sangat bergantung pada alat,” tambahnya.
Baca Juga: Pulang
Dwikorita menyebut paradigma tersebut untuk memastikan bahwa produk data dan informasi yang dihasilkan BMKG tidak hanya cepat, namun juga tepat dan akurat. BMKG sendiri, kata dia, bertekad menjadi institusi kelas dunia pada tahun 2024. Target tersebut merupakan upaya BMKG menyikapi cepatnya perubahan yang terjadi di dunia dan menghadapi persaingan global. Apalagi fenomena cuaca, iklim, dan tektonik seperti kegempaan dan tsunami makin kompleks dan meningkat frekuensi kejadiannya.
Dwikorita mengatakan, agar mampu terus survive dalam menghadapi dinamika dan anomali berbagai fenomena tersebut, sekaligus memenangi persaingan global, BMKG harus terus berupaya keras meningkatkan kemampuan belajar, beradaptasi dengan perubahan lingkungan, membangun kompetensi, dan menguatkan daya berkompetisi, serta terus bersemangat untuk membangun sinergi, koneksitas, dan kolaborasi dengan seluruh pihak terkait.
Baca Juga: Pulang dan Doa
Tidak berhenti di situ, kata dia, BMKG juga terus berbenah dengan berupaya meningkatkan kapasitas teknologi untuk prediksi cuaca, perubahan iklim, pemanasan global, kebakaran hutan serta analisis gempabumi & tsunami.
Hal ini penting, mengingat data meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG) yang dikeluarkan BMKG sangat diperlukan oleh berbagai stakeholders, sehingga kapasitas teknologi MKG harus terus di-upgrade guna meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan akurasi data/informasi MKG.
Artikel Terkait
BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Selat Sunda Imbas Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Dwikorita : BMKG Perkuat Kolaborasi Pentahelix Mitigasi Bencana Alam
BMKG Nyatakan Hujan Berhenti Karena Durasi Sudah Selesai, Akui Pawang Hujan Kearifan Lokal
Di Banteng Ride and Night Run, Hasto Sampaikan Terima Kasih ke BMKG
Penjelasan BMKG Alasan Jabodetabek Diselimuti Cuaca Panas Cukup Ekstrem