“Berkat usulan tersebut digelar sidang Dewan Keamanan PBB untuk membahas persoalan Indonesia yang menghasilkan pengakuan global terhadap Republik Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat,” kata Bambang.
Bahkan, kata Bambang, tiga tahun kemudian yakni Januari 1949, manakala Indonesia diserang Belanda melalui Agresi Militer yang mereka sebut Aksi Polisional I dan II, kembali Dmytro Manuilsky mengecam Agresi Militer tersebut dalam forum PBB yang saat itu digelar di New Delhi, India.
Baca Juga: Fiat Mirafiori Bapak
“Inilah saatnya Indonesia membayar utang diplomasi tersebut, dengan membantu Ukraina yang tengah kesulitan karena kemerdekaannya direbut Rusia melalui invasi yang dimulai Februari lalu,”kata Bambang.
Mantan calon astronot Indonesia itu bahkan menegaskan, sejatinya Rusia telah merebut kemerdekaan Ukraina pada 2014, manakala negara Beruang Merah itu merebut kawasan timur Ukraina.
Bambang juga mengingatkan bahwa mengakui kemerdekaan sebagai hak semua bangsa, serta mendukung dan menjaga perdamaian dunia secara bebas dan aktif tersebut adalah amanat Kontitusi UUD 1945.
“Jadi, memang tidak ada pilihan untuk pasif, karena amanat Konstitusi juga mengharuskan Indonesia mendukung perdamaian dunia secara bebas dan aktif,”kata Bambang.
Pekan lalu Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta menggelar malam peringatan 30 tahun hubungan Ukraina-Indonesia. Pada acara yang semarak tersebut hadir Dirjen Amerika dan Eropa Kemlu, I Gede Ngurah Swajaya; sejumlah politisi antara lain Meutya Hafid, Maya Rumantir dan Fadli Zon; para tokoh agama seperti Wakil Ketua Umum MUI,KH. Marsudi Syuhud.
Sekum PP Muhammdiyah Prof Abdul Mu’ti; anggota PBNU Syafiq Ali; pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, hingga tokoh-tokoh bisnis Indonesia-Ukraina. Dalam kegiatan peringatan 30 tahun hubungan Ukraina-Indonesia itu juga digelar pameran lukisan dan penggalangan dana bagi korban perang.
Artikel Terkait
Ukraina: Rusia Mainkan Hunger Games, Ancam 400 Juta Warga Dunia.
AS Kirim Roket Canggih ke Ukraina, Putin: Sistem Anti-Pesawat kami Hancurkan Senjata Ukraina-AS Seperti Kacang
Imbas Perang di Ukraina, Lego Bakal Tutup 81 Toko di Rusia
Pemimpin Oposisi Rusia Perkirakan Perang di Ukraina Bisa Sampai 2 Tahun