Hal itu terbukti dari pengalaman yang dilontarkan Eka Rusmana. TKHI yang bertugas di Hotel 507 itu mengaku sangat bersyukur di tengah padatnya aktivitas jemaah, pihaknya bersama TKHI dari kloter lainnya bisa menyiasatinya.
"Begitu datang, di antara kami langsung pegang komitmen termasuk untuk jaga klinik apakah tugasnya per 12 jam atau per 24 jam. Sudah, tidak ada masalah, itu langsung disepakati," katanya.
Baca Juga: Awal Juli, DPR Bakal Cek Pelayanan Jemaah Haji
Dengan pengaturan tersebut, pihaknya menjelaskan bahwa setiap TKHI mendapatkan waktu istirahat yang benar-benar cukup, antara 1-2 hari sebelum kembali melayani jemaah yang datang di klinik.
Waktu tersebut tak jarang digunakan mereka untuk menuju Masjidil Haram. Dan ini jelas wajar, bagaimana pun mereka tentu ingin makin intim di tempat Rabb-nya.
Toh layanan tetap jalan, mereka pun tidak pilih-pilih dalam pelayanan kesehatan, apalagi sampai memilah hanya jemaah kloternya saja yang dilayani. Karena melayani di Tanah Haram, kepada tamu Allah jelas nilainnya plus-plus-plus.
Artikel Terkait
Ini Jawaban Kemlu RI Terkait Lolosnya Timnas Israel ke Piala Dunia U-20 di Indonesia
Floratama Academy 2022 Bangkitkan UMKM Parekraf Floratama
Wamenag Sesalkan Kasus Holywings
PDIP dan PSI Dukung Pemkot Surabaya Tindak Tegas Salah Satu Pengembang
Ayo Apresiasi Jasa Pelaut
OK OCE Membantu 50 Anak Pada Sunatan Massal di Rorotan Jakarta
Bip 3 Pro, Jam Tangan Pintar Seharga 700 ribuan dengan fitur lengkap.
KPK Gelar Sosialisasi Antikorupsi, Ratusan Pengurus PDIP Hadir Secara Hybrid
Pembayaran Penghasilan Tetap Desa dan Perangkat Desa Ditetapkan dalam Inmendagri
Liburan Sekolah Tiba, Ancol Menggelar Beragam Acara Spesial