Sublimitas Padi Reborn di PJF 2022

- Rabu, 6 Juli 2022 | 11:51 WIB
Siblimitas Padi Reborn di PJF 2022 (PJF 2022)
Siblimitas Padi Reborn di PJF 2022 (PJF 2022)

 

JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- Dalam estetika, yang luhur (dari bahasa Latin sublīmis) dicitrakan sebagai hasil dari citarasa kualitas keagungan, baik fisik, moral, intelektual, metafisik, estetika, spiritual, atau artistik.

Istilah ini terutama mengacu pada kebesaran atau keluhuran yang melampaui segala kemungkinan perhitungan, pengukuran, atau peniruan. Oleh karena itu, acap manusia melukiskan keagungan, keluhuran, keindahan, bahkan kedigdayaan dengan diksi; sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Sederhananya, saking indah dan luhurnya sesuatu, kata-kata sampai binasa. Kesulitan mencerna. Melukiskannya. Ya benar, semua yang dipercaya berhasil dilukiskan dengan kata-kata, sangat dipercaya tereduksi keindahannya. Terkoreksi maknanya. Terkooptasi esensinya.

Fadli menyihir di PJF 2022
Fadli menyihir di PJF 2022 (PJF 2022)

Demikianlah dalam konser penutup hari kedua gelaran Prambanan Jazz Festival pada Sabtu (2/7/2022) malam, saat band Padi Reborn tampil di PJF 2022, yang mengusung tagline Sewindu Merayakan Rindu, di pelataran Candi Prambanan Yogyakarta.

Zonder Rindra dan Yoyok, yang biasanya berada dibalik instrumen bass guitar dan drum, karena sedang pergi Ibadah Haji. Padi Reborn tetap tidak kehilangan marwahnya.

Menjual lagu-lagu lawas yang melekat pada generasi 90-an, Padi Reborn seperti membuka kenangan penonton PJF 2022 berjumlah 5000-an lebih yang menyesak di arena pertunjukan.

Lihatlah, penonton seperti sedang beribadah musik, saat bersama melantunkan sejumlah lirik lagu pada bagian chorus dengan riang dan senang hati. Hutang rasa yang dirasakan para penikmat musik Padi Reborn, yang pada sebuah masa pernah ditemani sejumlah lagu hits Padi di bangku kuliah, juga bangku sekolah, tumpah di PJF 2022.

Piyu adalah koentji di PJF 2022
Piyu adalah koentji di PJF 2022 (PJF 2022)

Supersingle seperti Semua Tak Sama (Sesuatu Yang Tertunda - 2001), Begitu Indah (Lain Dunia - 1999), Kasih Tak Sampai (Sesuatu Yang Tertunda - 2001) dan beberapa judul lainnya, membuat PJF 2022 seperti menemukan rumahnya; kegembiraan dan keharuan yang subtil. Benar-benar menjadi tempat merayakan rindu, bahkan lebih dari hitungan windu. Dua dekade!

Ditingkapolahi tata cahaya yang laras, berlatar Candi Prambanan yang mulia, membuat penampilan Fadly (vokal), Piyu (gitar), Ari (gitar), dan dua additional player lainnya, benar-benar sempurna. Sempurna dalam arti yang sebenarnya. Bukan omong kosong belaka. Subtil.

Bahkan saya memilih menikmati ketakjuban pada penampilan Padi Reborn di PJF 2022, dengan mendiamkan kesubtilan itu berdiam beberapa lama di benak saya. Sebelum berani menuliskannya dengan sangat hati-hati sekali. Sebagai bentuk takzim dan hormat kepada Padi Reborn yang tampil mumpuni di gelaran yang diinisiasi Rajawali Indonesia.

Sisanya, penampilan Padi Reborn di PJF 2022 adalah sejarah. Sejarah yang begitu indah. (Bb).

 

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PMNU Peringatkan Riang Prasetya

Minggu, 4 Juni 2023 | 14:14 WIB

Curhat Adalah Kunci!

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:40 WIB
X