Beda Cara Penyambutan Erick Thohir di Unsoed dan UNU Purwokerto

- Rabu, 6 Juli 2022 | 06:09 WIB
Dok. UNU
Dok. UNU


PURWOKERTO, suaramerdeka-jakarta.com- Penyambutan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto tampak berbeda. Erick Thohir datang ke kampus yang berdekatan itu untuk memberikan kuliah umum, Selasa (5/6).

Erick Thohir tiba di Graha Widyatama Unsoed pada pagi hari dengan disambut yel-yel ribuan peserta kuliah umum. Yel yel tersebut berbunyi "BUMN kita, untuk Indonesia; Erick Thohir Tiba, Unsoed Bergelora. Dalam kesempatan itu Erick Thohir memaparkan makalah dengan tema "Kolaborasi BUMN dengan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Generasi Digital di Era Disrupsi".

Setelah selesai memaparkan kuliah umum di Unsoed, Erick Thohir langsung ke UNU Purwokerto yang jaraknya berdekatan, tidak lebih dari 5 kilometer. Berbeda dengan Unsoed yang menyambut dengan yel-yel, civitas akademika UNU Purwokerto menyambut Erick Thohir dengan sholawat dan hadroh.

Erick Thohir yang menggunakan kemeja warna biru dengan logo BUMN di UNU Purwokerto memaparkan materi kuliah umum dengan judul "Sinergitas BUMN dengan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Enterprener Muda".

Adapun mahasiswa UNU Purwokerto menyambut Erick Thohir dengan pameran produk UMKM mahasiswa. Produk produk mahasiswa itu dipamerkan dengan penyelenggaraan bazar di lingkungan kampus.

Dalam kesempatan tersebut Erick Thohir menyampaikan, perguruan tinggi harus menyiapkan lulusan yang sinkron dengan kebutuhan di masa yang akan datang. Sebab, diperkirakan di tahun 2030 ada sejumlah pekerjaan yang akan hilang di antaranya, Tenaga Jasa Penyiapan Makanan; Tenaga Administrasi Perkantoran; Tenaga Jasa Transportasi; Tenaga Produksi Manufaktur non auto; Constrution and extraction; Jasa Pengamanan. Selain itu, ia juga menyampaikan peluang usaha yang masih terbuka lebar, namun sayangnya belum tergarap optimal. Adapun 5 negara pemain pruduk halal dunia 2020 yaitu Brasil, India, USA, Rusia dan Argentina.

"Indonesia belum memaksimalkan potensi menjadi produsen produk halal," ujarnya.***

 

 

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berkomunikasi di Media Digital dengan Benar.

Senin, 29 Mei 2023 | 07:19 WIB

Memanfaatkan Medsos.

Minggu, 28 Mei 2023 | 23:26 WIB

Ibul: Prabowo Komit Kedaulatan Pangan & Energi

Minggu, 28 Mei 2023 | 22:01 WIB

Digitalpreneur adalah Kunci

Minggu, 28 Mei 2023 | 09:27 WIB

Pemanfaatan Digital Bagi Pertanian

Minggu, 28 Mei 2023 | 08:37 WIB
X