AJI Yogyakarta dan Surakarta Kecam Pelecehan Seksual Suporter Sepak Bola Terhadap Jurnalis Liputan6.com

- Rabu, 13 Juli 2022 | 06:30 WIB
Kampanye Kekerasan Seksual dari Tim Medis PSS Sleman disambut positif seluruh suporter Sepakbola Nasional (Screenshoot instagram/@pssleman)
Kampanye Kekerasan Seksual dari Tim Medis PSS Sleman disambut positif seluruh suporter Sepakbola Nasional (Screenshoot instagram/@pssleman)

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Aliansi jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta dan AJI Surakarta mengecam pelecehan seksual seorang Suporter Sepak Bola terhadap jurnalis  perempuan yang menjalankan tugas liputan dari liputan6.com.

 jurnalis yang sehari-hari bertugas di Solo, Jawa Tengah itu mengalami kekerasan saat menjalankan tugas jurnalistik di Yogyakarta. 

Serangan seksual terjadi  saat jurnalis tersebut meliput pertandingan PSS Sleman menghadapi Borneo FC pada Kamis, 7 Juli 2022 sekitar pukul 20.30 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. 

Korban menyatakan kejadian itu berlangsung ketika ia hendak masuk ke tribun stadion. Tribun itu nyaris penuh saat korban tiba. Ketika korban berupaya masuk tribun, pelecehan itu terjadi. Pelaku memegang dada korban secara cepat. 

Baca Juga: Tour Pramusim: MU Gasak Liverpool 4-0 di Bangkok Century Cup 2022

Dalam keadaan panik, korban berpikir bahwa kejadian itu tak disengaja. Setelah itu, korban dan pelaku sempat bertatap muka.

 "Dia cuma liatin mukaku sambil tangannya gerak-gerak. Kejadiannya cepat banget," kata korban seperti dalam keterangan tertulis yang AJI Yogyakarta terima. 

Setelah kejadian itu, korban langsung menuju tribun stadion. Ia sempat membuka laptop, menyaksikan pertandingan sembari berupaya menenangkan diri. 

Namun, korban panik. "Aku mendekat ke wartawan Goal dan Jenius. Lalu cerita kepada mereka sambil gemetaran karena baru saja dapat pelecehan," ujar dia. 

Mendengar hal itu, kawan-kawan sesama jurnalis di lokasi mencoba menenangkannya. Mereka memberi saran kepada korban untuk segera melapor kepada panitia pelaksana dan mengawasi pelaku dari jauh untuk memastikan wajah pelaku. 

Steward (petugas penjaga stadion) pintu lalu memastikan wajah pelaku tersebut  dengan bertanya kepada korban. 

Ketika babak kedua pertandingan berlangsung, korban didampingi manajemen PSS Sleman dan kawan sesama jurnalis menuju ruang media agar lebih tenang.

Usai pertandingan, pelaku dibawa ke ruangan. "Ada polisi, manajemen, teman-teman media, dan aku," katanya. 

Semula pelaku tidak mengaku. Setelah didesak, barulah pelaku berkata bahwa dia mengonsumsi minuman beralkohol. Ditemukan juga obat penenang dari pelaku. 

Halaman:

Editor: Arief Sinaga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kajian Islam Columbia Indonesian Society (CIS)

Sabtu, 1 April 2023 | 19:51 WIB

Beretika di Media Sosial

Sabtu, 1 April 2023 | 17:15 WIB
X