Nindy Ayunda Tidak Bisa Hadiri Panggilan Polisi, Kuasa Hukum Beri Penjelasan Secara Utuh

Pasalnya, pada 2021 lalu, Sulaiman pernah menggelar konferensi pers dan menyatakan bahwa tudingan yang datang ke Nindy itu tidak pernah terjadi. 

Baca Juga: Sejarah Tercipta di Singapura Terbuka, Partai Semifinal Dikuasai Pemain Indonesia Semua

Sulaiman mengaku tidak pernah disekap dan dianiaya oleh Nindy.

“Terus sekarang, tiba-tiba (Sulaiman) bilang di bawah tekanan. Kok tiba-tiba berubah keterangannya? Kita bingung. Kami ada bukti-buktinya berupa video konferensi pers,” ungkapnya.

Anehnya, tambah Luvino, kasus ini kembali mencuat setelah ada pelaporan terhadap Nikita Mirzani ke Polres Serang Kota terkait pencemaran nama baik terhadap DM. 

Baca Juga: Ginting Jadi Harapan Terakhir Indonesia di Tunggal Putra, Usai Lolos Semifinal

DM diketahui sebagai pria yang kerap terlihat bersama dengan Nindy. Luvino khawatir bahwa kasus ini sengaja ditunggangi oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk menjatuhkan nama baik Nindy.

Apalagi, belakangan juga beredar isu bahwa seolah-olah Rini Diana telah disatroni oleh pihak Nindy Ayunda untuk menarik laporannya dari Polres Jakarta Selatan. 

Rini melalui pengacaranya, Fahmi Bachmid mengaku telah diteror oleh orang-orang suruhan Nindy. 

Baca Juga: Hati-hati, Ada Barbar di Ambhara Hotel

Padahal, kata Luvino, yang terjadi justru sebaliknya, dimana Nindy dan keluarganya yang diteror terus menerus.

Teror itu bukan hanya terjadi belakangan ini saja, melainkan sejak adanya pelaporan dari DM ke Polres Serang Kota atas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan NM. 

Pernyataan adanya teror ini pun pada akhirnya harus diungkap Luvino lantaran merasa isu terkait masalah hukum yang dihadapi Nindy Ayunda sudah semakin liar.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Milenial, Grand Jati Junction Tawarkan Apartemen di Medan

“Bu Nindy sebelumnya nggak mau blow up soal (teror) ini loh. Tapi karena ada berita simpang siur seakan-akan mereka (pihak Rini Diana) yang diintervensi, mereka yang diteror, makanya kami bicara. Padahal sebenarnya, klien kita yang merasakan diteror setiap hari, gitu loh,” tutup Luvino.***