JAKARTA- Keberadaan bangunan tradisional di Kalimantan pasti terimbas oleh kehadiran pembangunan infrastrukstur ibu kota baru yang diprediksi akan menyedot banyak fungsi baru dan tuntutan desain arsitekturnya.
Harapan agar arsitektur daerah yang memiliki keunikan seni budaya itu, tetap hadir sebagai representasi etnik masyarakat Kalimantan yang terdiri dari banyak suku di antaranya Kutai, Paser, Dayak, Berau, Banjar, Jawa, Bugis, Makasar dan Madura, ditampilkan dalam keragaman gaya yang memperkaya arsitektur di Ibu Kota Nusantara.
Melihat fenomena perkembangan arsitektur lokal di sekitar ibu kota baru yang akan menjadi bagian dari destinasi wisata, Majalah Asrinesia dan Kenari Djaja bekerja sama dengan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Kalimantan Timur membuat Seminar virtual berjudul Arsitektur Sekitar Ibukota Baru pada Kamis 21 Juli 2022.
Baca Juga: Jalani Safari Politik, Puan Maharani Sedang Dipersiapkan Nyapres pada Pemilu 2024
Peserta seminar sekitar 900 orang dari berbagai keahlian dan profesi di Indonesia.
Beberapa pakar arsitektur dengan data seni budaya, arsitektur khas Kalimantan sebagai bagian dari Arsitektur Nusantara berkenan membagi pengalamannya, didukung oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pembahasan arsitektur sekitar kawasan ibu kota baru ini disambut baik oleh masyarakat luas terutama para arsitek, seperti dikatakan oleh Ketua IAI Kaltim Wahyullah B. Ombang dalam sambutan pembukaan seminar.
Baca Juga: TNI AL Buka Rekrutmen Bintara Prajurit Karir, Pendaftaran Masih Sampai 11 Agustus
Karena hal ini membuka kesempatan bagi arsitek di Kaltim dan sekitarnya untuk memajukan arsitektur lokal dalam memenuhi kebutuhan baru dan modernisasi.
Hal senada dikatakan juga oleh Koordinator Tim Ahli – Tim Transisi Ibukota Nusantara, Dr.Ir, Wicaksono Sarosa, MCP yang mewakili Otorita Ibu Kota Baru, bahwa pembangunan arsitektur di sekitar ibu kota baru akan memperkaya fasilitas penunjang lingkungannya.
Filosofi dan latar belakang budaya arsitektur khas Kalimantan disampaikan oleh Arsitek Faizal Baharuddin, IAI kandidat Doktor dari Arsitektur UNTAG Samarinda yang telah melakukan kajian tentang rumah tradisional dan lingkungan pemukiman di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut Tiga Pemain Naturalisasi Ini Tak Layak Bela Timnas
Karakter arsitekturnya memperlihatkan struktur kehidupan masyarakat Kalimantan, berupa karya adiluhung yang memukau wisatawan yang berkunjung.
Keindahan bangunan khas Kalimantan, ternyata memacu kalangan arsitek muda untuk mengembangkan karya arsitektur baru mereka yang desainnya tetap berakar pada budaya dan karakter etnik lokal.
Artikel Terkait
Peneliti: Material Bangunan Pengaruhi Karya Arsitektur
Kenari Djaja Award 2021 Digelar untuk Dukung Karya Anak Bangsa
Kenari Djaja, Asrinesia dan IARKI Kupas Monumen Garuda Wisnu Kencana di Bali
Keunikan Arsitektur Rumah Jawa Perlu Dipelihara, Desainnya Mudah Diterima pada Era Kekinian
Desain Arsitektur Hasil Kompetisi, Desainnya Lebih Terukur dan Serasi dengan Lingkungan Sekitar
Cetak Rekor Webinar Arsitektur dengan Peserta Terbanyak, Kenari Djaja Raih Penghargaan MURI ke-7
Menggali Keunikan Arsitektur Rumah Pasundan, Banyak yang Rindu dan Merasa Kehilangan
Kominfo Akan Jadikan IKN Sebagai New Smart City
Presiden Mendatang Harus Teruskan Pembangunan IKN Nusantara