Peristiwa Kelam Kudatuli: Saat Masih Kuliah, Puan Maharani Dapat Tugas Khusus dari Megawati

- Rabu, 27 Juli 2022 | 15:04 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani (Dok. PDIP)
Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani (Dok. PDIP)

JAKARTA- Indonesia punya sejarah kelam berupa peristiwa kerusuhan dua puluh tujuh juli atau yang biasa disebut Kudatuli.

Tragedi tersebut terjadi pada 27 Juli 1996, dimana kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro Jakarta yang dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri, diambil alih secara paksa oleh massa dari PDI kubu Soerjadi.

Di situlah akhirnya terjadi pertumpahan darah dan hingga kini menjadi sejarah yang masih diingat oleh banyak orang.

Baca Juga: YOH ISO YOH: Carlos Fortes Comeback, Dipersiapkan Lawan Arema?

Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri, saat peristiwa itu terjadi tercatat masih menempuh pendidikan di bangku kuliah.

Tetapi, Puan Maharani juga terlibat aktif di politik mendampingi ibunya sehingga ia sangat tahu betul peristiwa Kudatuli.

Perempuan yang kini menjabat Ketua DPR RI tersebut bercerita, saat kejadian ia bersama Megawati sebenarnya sudah hendak menuju Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro Jakarta.

Baca Juga: Penumpang Pesawat Penuhi Syarat Baru Perjalanan,Termasuk Vaksinasi Booster,

“Ibu saya bilang, ayo siap siap kita ke Diponegoro. Saya sudah siap tiba-tiba ditelpon lagi,” tutur Puan.

Begitu mengetahui adanya sekelompok massa yang akan datang untuk mengambil alih kantor DPP PDIMegawati kemudian diberi kabar bahwa situasi di Diponegoro makin genting sehingga ia diminta untuk menunggu.

Puan Maharani, Megawati beserta Taufik Kiemas ayahnya, akhirnya menunggu di rumah mereka di Kebagusan sambil terus memantau situasi dari jauh.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan BRI Liga 1 Pekan Kedua: Arema vs PSIS, Bentrok Dua Tim Berkostum Biru

“Menit per menit itu semuanya kan report ke ibu saya. Sekarang ada beberapa truk yang mendekati DPP Diponegoro. Semua sudah turun berpakaian hitam-hitam. Sampai akhirnya terjadi peristiwa penyerangan, penyerbuan, pembakaran dan sebagainya,” cerita Puan.

Tidak lama kemudian, Puan menyaksikan banyak orang dalam keadaan luka parah dibawa ke rumahnya di Kebagusan Jakarta Selatan.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Curhat Adalah Kunci!

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:40 WIB

Kata Ganjar Pranowo soal Pertemuan PDIP dan PAN

Jumat, 2 Juni 2023 | 21:38 WIB

Hasto Sebut Keakraban PDIP dan PAN Sudah Lama

Jumat, 2 Juni 2023 | 17:28 WIB
X