JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com, JCB terus melanjutkan program penghijauan dan pembaharuan bakau di Desa Tunggulsari, Pati, Jawa Tengah sebagai bagian dari implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) JCB.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak April 2016 bekerja sama dengan OISCA (Organization for Industrial Spiritual and Cultural Advancement) dan melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan serta penduduk setempat.
Sebelumnya, area pesisir utara di kota Pati sangat berpotensi terkena dampak abrasi laut mengingat daerah tersebut merupakan pantai terbuka tanpa adanya penahan ombak.
Melalui penanaman 10.000 pohon bakau Hirugidamashi (Avicennia Marina) dan Yaeyamahirugi (Rhizophora Mucronata) dapat menjadi salah satu solusi menghadapi perubahan iklim sekaligus kenaikan permukaan air laut.
Kini, di tahun ke-7, program ini sudah mulai berkontribusi tidak hanya untuk pelestarian hutan, tetapi juga untuk masyarakat sekitar, ekonomi, serta pendidikan anak-anak.
Ekosistem hutan mangrove telah terbentuk dan memiliki dampak lingkungan yang cukup penting. Saat terjadinya anomali gelombang pasang pada Juni 2022 lalu keberadaan hutan mangrove dapat meminimalisir dampak kerusakan parah dan menahan terjangan banjir rob di wilayah sekitarnya.
Baca Juga: Fokus Pada Transaction Banking dan Green Banking Dorong Kinerja BNI Semester I Tumbuh Optimal
Presiden Direktur PT JCB International Indonesia Takumi Takahashi mengungkapkan proyek konservasi ini dimulai dari penanaman bibit pohon bakau.
"Kami senang bahwa kegiatan yang konsisten dilakukan bersama OISCA setiap tahunnya dapat mencapai titik ini dan menunjukan perkembangan yang baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurutnya, hal ini adalah pencapaian besar yang mengarah pada terciptanya masyarakat untuk pengelolaan hutan dan peningkatan kehidupan masyarakat lokal dengan menjadi tujuan wisata.