JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Aspek kehidupan manusia saat ini tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, terjadi pergeseran pola pikir dan pola sikap serta pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusi informasi.
Masyarakat Indonesia akan semakin mudah dalam mengakses informasi melalui berbagai platform teknologi digital yang menawarkan inovasi fitur dari mediaum komunikasi yang kian interaktif.
"Masyarakat digital adalah realitas hidup abad 21 dimana manusia dalam berbagai sektor kehidupanya terpaut dengan ITC dan teknologi digital," kata Ristawati Purwaningsih, S.ST.,MM, Wakil Bupati Kebumen dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator, tanggal 29 Juli 2022.
Baca Juga: Semangat Merdeka, Semangat Menyusun Nasib Tanah Air
Webinar dengan tema Mendayagunakan Teknologi Digital Untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat itu menghadirkan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo Semuel A. Pangerapan dan Dosen Komunikasi dan Direktur Pusat Studi Pembangunan Irfan Fauzi Arief.
Wabup menjelaskan di zaman yang serba cepat sekarang, sentuhan teknologi harus dimanfaatkan demi efisiensi dan efektivitas pembangunan daerah. Tidak hanya mencegah terjadinya kebocoran kas keuangan, tetapu juga wujud kemudahan pada layanan publik kepada masyarakat.
Oleh karena itu, katanya, pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan komunikasi harus dilakukan dengan mendorong berbagai kelompok masyarakat untuk mendaya gunakan informasi agar memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat dan pemberdayaan melalui proses peningkatan kesadaran akan pentingnya informasi dan peningkatan aksesibilitas terhadap informasi.
Baca Juga: Elektrifikasi Solo Balapan - Palur Rampung, Masyarakat Makin Mudah Akses Layanan KRL
Dia menambahkan berdasarkan data yang ada, pemanfaatan teknologi digital oleh pelaku UMKM masih rendah baru sekitar 16% dari 65 juta pelaku UMKM. Kemudian mengalami kesulitan usaha 72% (modal usaha, pemasaran, bahan baku dan tenaga kerja). Belum lagi soal produktivitas yang masih rendah serta tidak memiliki mentor.
UMKM juga umumnya bersifat Informal, belum berbadan hukum, sistem pencatatan/pembukuan lemah, modal dan keahlian terbatas, penggunaan teknologi sangat sederhana dan belum memanfaatkan Teknologi Informasi.
Padahal strategi bisnis di era industri 4.0 adalah peningkatan kualitas SDM, penggunaan teknologi digital, harmonisasi proses bisnis, kebijakan dan aturan disesuaikan dengan era digital, menarik investor dan perluas jaringan bisnis.
Baca Juga: Langkah Cepat BUMN Agar Maskapai Nasional Bisa Stabilkan Harga Tiket Pesawat
Dosen Komunikasi dan Direktur Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan Paramitra Irfan Fauzi Arief mengatakan dewasa ini penggunaan Internet secara signifikan mengubah gaya hidup maupun pandangan masyarakat dalam beberapa cara. Berbagai saluran tidak bisa lepas dari keberadaan internet mulai dari aspek pribadi hingga komunitas.
Dia menjelaskan abad 21 ini merupakan era digital, yang merubah cara pandang konvensional menjadi super-digital. Perkembangan industri 4.0 sangat pesat dimana teknologi digital, teknologi wireless dan big data secara masif yang terintegrasi dengan kegiatan manufaktur.
Artikel Terkait
Ngobrol Bareng Legislator, Hillary Brigitta Lasut: UMKM di Indonesia Terbantu Adanya Platform Digital
GM Utut Adianto Kandidat Presiden FIDE Zona 3.3, Meliputi Asia Tenggara dan Asia Timur
Hybrid Bank Jadi Strategi BRI di Era Digitalisasi, Berikan Layanan Terbaik Bagi Semua Lapisan Masyarakat
Utut Adianto: Kemajuan Internet Telah Mengubah Dunia
Digitalisasi UMKM, Sandiaga Uno Apresiasi On Boarding OK OCE di Bhinneka.Com