JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Partai Persatuan Pembangunan menyampaikan permohonan maaf DPP PPP kepada para kyai. Hal itu terkait pernyataan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam pidatonya di KPK RI, yang dinilai merendahkan martabat atau menghina para kyai.
"Kami memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada para kyai. Dan berjanji bahwa jajaran PPP lebih berhati-hati atau ikhtiyat dalam berucap dan bertindak ke depan, agar tidak terulang lagi," kata Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/3).
Dikatakan, dalam pidatonya pada acara pendidikan politik cerdas bebas korupsi di KPK tersebut, Suharso Monoarfa tidak bermaksud untuk merendahkan atau menghina kyai. Namun, apa yang disampaikan oleh Ketum PPP tentang hadiah atau pemberian kepada kyai, membuka ruang untuk ditafsirkan sebagai merendahkan para kyai.
"Ini menjadi pembelajaran bagi kami semuanya, untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di ruang publik. Tidak boleh lagi terpeleset atau slip of tounge saat menyampaikan sesuatu," ujar Wakil Ketua MPR RI tersebut.
Apalagi yang berpotensi menimbulkan kontroversi, resistensi atau kesalahpahaman di ruang publik. Selain meminta maaf, PPP juga mohon doa dan nasehat para alim ulama dan kyai.
"Sehingga lebih istiqomah dalam memperjuangkan ajaran Islam. Dan dapat melakukan amar ma'ruf nahi munkar di bidang politik sesuai dengang tugas partai politik," tandasnya.
Hal itu agar ke depannya dapat memperjuangkan kebijakan dan legislasi. Khususnya yang tidak melanggar atau merugikan ajaran Islam.
"Sebab, hal itu akan semakin berat. Karenanya, partai Islam seperti PPP perlu tetap eksis," tegasnya.