Berani Minta Maaf, Pengamat Puji Integritas Suharso Monoarfa dalam Pimpin PPP

- Senin, 22 Agustus 2022 | 12:28 WIB
Ketua Umum PPP Suharso Monorfa (Istimewa)
Ketua Umum PPP Suharso Monorfa (Istimewa)

JAKARTA- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak atas sikap kepemimpinan yang ditunjukkan selama ini.

Hal tersebut setelah Suharso Monoarfa berani menyampaikan permintaan maaf usai video yang berisi dirinya sedang berpidato di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beredar di media sosial, Jumat (19/8/2022).

Permintaan maaf tersebut disampaikan secara terbuka setelah menghadiri acara Sekolah Politik yang digelar selama dua hari bagi kader PPP di Bogor.

Baca Juga: Luhut Kasih Bocoran Presiden Jokowi Kemungkinan Umumkan Kenaikan BBM Pekan Ini

Hanya saja, Suharso menyesalkan adanya pihak tertentu yang dengan sengaja mencuplik sepotong dari sambutannya pada acara Politik Identitas Cerdas Berintegritas yang diselenggarakan KPK, Senin (15/8/2022).

Cuplikan yang sepotong tersebut kemudian menjadi di luar konteks dan membentuk opini negatif.

Menurut dia, sambutannya tidaklah berdiri sendiri dan merespon atas apa yang disampaikan Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.

Baca Juga: LPAI Minta Mabes Polri Melindungi Anak-anak Pasangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Kemudian Suharso juga berusaha menyambungkan dengan apa yang telah dipresentasikan Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Wawan Wardhiana.

Diterangkan Suharso, Ghufron menekankan bahwa dengan mengikuti acara Politik Cerdas Berintegritas, diharapkan peserta menetapkan dirinya agar jangan terbawa ikut-ikutan mengandalkan “keuangan yang maha kuasa” dan meninggalkan “Ketuhanan yang Maha Esa”.

Terlebih Partai Persatuan Pembangunan yang berazaskan Islam.

Sedangkan Wawan mengingatkan dengan sebuah idiom “bukan membenarkan hal yang biasa, melainkan membiasakan hal yang benar”.

Baca Juga: Casemiro Ke MU Mencapai 70 Juta Euro, Rooney: Apakah Dia Betul betul Yang Dibutuhkan United?

"Ini konsekuensi politik. Seharusnya itu kan jadi konsumsi internal dan tidak tersebar ke publik. Tapi kita harus apreasiasi karena meminta maaf sesungguhnya tidak mudah untuk seorang pemimpin. Apalagi ini memperlihatkan bagian dari tanggungjawab seseorang atas kesalahannya. Mengakui kesalahan kemudian minta maaf merupakan tanda permintaan maaf dan sikap pemimpin yang tulus," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin.

Halaman:

Editor: Fauzan Jazadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Curhat Adalah Kunci!

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:40 WIB

Kata Ganjar Pranowo soal Pertemuan PDIP dan PAN

Jumat, 2 Juni 2023 | 21:38 WIB

Hasto Sebut Keakraban PDIP dan PAN Sudah Lama

Jumat, 2 Juni 2023 | 17:28 WIB
X