Kontra Narasi Perlu Keseriusan, Tak Bisa Biasa-biasa Dalam Meladeni Hoaks

- Rabu, 24 Agustus 2022 | 16:24 WIB

"Karena tragedi kadang menyatukan. Temanya kan terbatas karena pandemi. Penelitian di 23 negara selama pandemi, hasilnya biasa-biasa saja tak ada masalah. Bukan karena perfomance pemerintah, karena baik pro, kontra, oposisi semua bersatu hadapi pandemi, jadi ini perlu didalami," katanya.

Meski demikian, sebagai unit kerja, pihaknya mengapresiasi terobosan atas langkah membentuk lembaga yang khusus menangani hoaks.

"Tinggal bentuk counter naratifnya saja, apakah melalui klarifikasi sumber. Buat narasi yang benar, tandingan tapi tentu tak menciptakan hoaks baru, karenanya narasinya tak boleh disiapkan setengah matang, hindari ketergesaan, jangan malah sifatnya penyangkalan yang menjadi penanda itu benar adanya," katanya.

Baca Juga: Hoaks Omicron Terus Beredar, Masyarakat Harus Bijak Memilah Informasi

Sedangkan Kadiskominfo Jabar, Ika Mardiah menjelaskan bahwa hasil riset tersebut bakal jadi modal dalam strategi penanganan hoaks. Terlebih di Jabar, pengguna internet mencapai 35,1 juta di antara angka nasional yang mencapai 196,7 juta pengguna.

"Tugas kami, bagaimana menyakinkan masyarakat tak terpengaruh hoaks. Karena ini produk informasi yang sengaja dibuat salah, berpotensi mengganggu keharmonisan masyarakat. Counter narrative jelas diperlukan untuk menghadapinya," katanya.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Curhat Adalah Kunci!

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:40 WIB

Kata Ganjar Pranowo soal Pertemuan PDIP dan PAN

Jumat, 2 Juni 2023 | 21:38 WIB

Hasto Sebut Keakraban PDIP dan PAN Sudah Lama

Jumat, 2 Juni 2023 | 17:28 WIB

Rumi; Akulah Tiangnya Ka'bah.

Jumat, 2 Juni 2023 | 09:36 WIB
X