"Karena tragedi kadang menyatukan. Temanya kan terbatas karena pandemi. Penelitian di 23 negara selama pandemi, hasilnya biasa-biasa saja tak ada masalah. Bukan karena perfomance pemerintah, karena baik pro, kontra, oposisi semua bersatu hadapi pandemi, jadi ini perlu didalami," katanya.
Meski demikian, sebagai unit kerja, pihaknya mengapresiasi terobosan atas langkah membentuk lembaga yang khusus menangani hoaks.
"Tinggal bentuk counter naratifnya saja, apakah melalui klarifikasi sumber. Buat narasi yang benar, tandingan tapi tentu tak menciptakan hoaks baru, karenanya narasinya tak boleh disiapkan setengah matang, hindari ketergesaan, jangan malah sifatnya penyangkalan yang menjadi penanda itu benar adanya," katanya.
Baca Juga: Hoaks Omicron Terus Beredar, Masyarakat Harus Bijak Memilah Informasi
Sedangkan Kadiskominfo Jabar, Ika Mardiah menjelaskan bahwa hasil riset tersebut bakal jadi modal dalam strategi penanganan hoaks. Terlebih di Jabar, pengguna internet mencapai 35,1 juta di antara angka nasional yang mencapai 196,7 juta pengguna.
"Tugas kami, bagaimana menyakinkan masyarakat tak terpengaruh hoaks. Karena ini produk informasi yang sengaja dibuat salah, berpotensi mengganggu keharmonisan masyarakat. Counter narrative jelas diperlukan untuk menghadapinya," katanya.
Artikel Terkait
Gelar FGD, UMB Serap Persepsi Masyarakat
Ketum PWI Pusat dan Ketua Dewan Kehormatan Hadiri Anugerah Jurnalistik Mohammad Hoesni Thamrin 2022
Foto Brigadir J Setrika baju Anak-anak Ferdy Sambo di Magelang Viral di Media Sosial
Hary Tanoesoedibjo: Bertemu Presiden PKS Jadi Starting Point Bangun Kolaborasi Partai Politik
Sukses Terapkan Praktik ESG, BRI Raih 3 Penghargaan dalam IDEAS 2022
BRI Borong 8 Penghargaan di Ajang Human Capital Management Excellence Award
Perusahaan Harus Jaga Keharmonisan dengan Petani Plasma
Jhonlin Group Bantu 1.400 Pekerja Informal Dapatkan Program BPJS Ketenagakerjaan
Anies Ingin Memberikan Waktu Lebih Banyak, Acara Puncak Anugerah Anugerah Jurnalistik Mohammad Hoesni Thamrin
Pertanyaan DPR Mulai Dari Pasokan Data Dari Internal ke Pengacara Brigadir J Hingga Isu Geng Di Tubuh Polri