Pertemuan Puan - Airlangga akan Produktif Asalkan..

- Rabu, 31 Agustus 2022 | 20:09 WIB
Kolase foto Airlangga Hartarto dan Puan Maharani (Instagram Airlangga Hartarto dan Puan Maharani)
Kolase foto Airlangga Hartarto dan Puan Maharani (Instagram Airlangga Hartarto dan Puan Maharani)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani, dinilai akan produktif. Khususnya jika menghasilkan kesepakatan politik.

"Pertemuan itu bisa lebih produktif, bila memang ada kesepakatan ketika mereka bertemu," kata pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, Kamis (31/8).

Menurutnya, kesepakatan itu bisa berupa pencanangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Sekaligus kesepakatan untuk berupaya merangkul seluruh kekuatan politik.

"Mudah-mudahan pertemuan mereka ada semacam kesepakatan memasangkan Puan menjadi capres dan Airlangga menjadi cawapres pada Pilpres 2024. Dengan catatan, merangkul semua kekuatan politik dalam kerja sama politik," ujarnya.

Dikatakan, kedua orang itu adalah pasangan ideal. Dimana Puan bisa memainkan sebagai pemimpin dengan karakter keibuan, yang mampu merangkul dan menyamankan seluruh kekuatan politik.

"Sedangkan Airlangga dinilai punya kemampuan sebagai nakhoda bidang ekonomi. Hal itu terbukti dengan keberhasilannya dalam penanganan Covid-19, sekaligus menjaga kondisi ekonomi Indonesia," tandasnya.

Negarawan
Pertemuan keduanya dijadwalkan akan berlangsung pada akhir pekan ini. Dia menilai, pertemuan itu adalah ajang silaturahmi dua negarawan.

"Keduanya dikenal sebagai sosok dengan karakter politik yang mengutamakan keberagaman, pluralitas, inklusivitas dan persatuan," tegasnya.

Keduanya juga dinilai senafas. Khusunya dalam hal menghidupkan semangat keindonesiaan dan kenusantaraan. Sementara itu, Direktur Indonesian Political Opinion (IPO) Deddy Kurnia Syah menyatakan, kunci perubahan peta koalisi akan bergantung pada PDIP.

"Termasuk juga keterusungan tokoh. Sehingga koalisi sekarang yang terbentuk, tidak akan menemui di titik jenuhnya," ucap dia.

Artinya, kata Deddy, mereka tidak akan terkonfirmasi koalisi kalau PDIP belum mengambil keputusan-keputusan elit. Sebagai partai pemenang pemilu, saat ini manuver PDIP sangat ditunggu.

"Yakni untuk menentukan bentuk koalisi-koalisi kedepan. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional, masih berupa semi komitmen. Keberadaan koalisi koalisi yang ada, tergantung pada manuver PDIP," jelasnya.

Namun posisi Golkar dalam koalisi, maupun Airlangga sebagai ketua umum, sangat positif. Ada orientasi kedua, lobi politik para elit. Dengan kiprah dia sebagai Menko, keberhasilan menjaga ekonomi, ini akan mungkin dipahami oleh elit.

"Sehingga, meski elektabilitas masih rendah, namun ada potensi diusung oleh mitra," tukasnya.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Rumi; Akulah Tiangnya Ka'bah.

Jumat, 2 Juni 2023 | 09:36 WIB

Tiba di Mekkah, Kloter 1 Langsung Umroh Wajib

Kamis, 1 Juni 2023 | 23:25 WIB

Kiat Tepat Bermedia Sosial

Kamis, 1 Juni 2023 | 18:07 WIB
X