JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com – Pemerintah berencana mengalihkan anggaran subsidi untuk bantuan sosial (bansos) kepada rakyat miskin sebesar Rp24,1 Triliun. Tambahan bansos ini diberikan karena pemerintah melihat harga-harga kebutuhan naik.
Oleh karena itu pemerintah ingin mengambil peran untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Menanggapi hal itu Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan, selain bansos untuk orang miskin, kelas menengah rentan yang jumlahnya 115 juta orang perlu dilindungi oleh dana kompensasi kenaikan harga BBM.
Begitu juga dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu diberikan dana kompensasi misalnya subsidi bunga KUR dinaikkan dua kali lipat, diberikan bantuan permodalan.
Baca Juga: Aturan Diubah, Kompetisi Basket ASEAN Hanya Diikuti Tim Terbaik dari Masing-masing Negara
“Misalnya BBM mau naik September, maka bansos idealnya sudah cair semua,”ujarnya di Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Pengamat ekonomi Defiyan Cori mengatakan, bansos bisa dijadikan untuk mempertahankan daya beli masyarakat. “Menurut saya, pertimbangan inflasi tidak ada masalah jika kebijakan pro rakyat dilanjutkan,”ujarnya Rabu (31/8/2022).
Dia pun juga menyarankan agar ada percepatan untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pendampingan.
“Menjadi penting bagi UMKM untuk mengelola usaha dan bisnisnya secara profesional. Termasuk manajemen dan pengelolaan usahanya. Saya yakin jika ini dilakukan pertumbuhan ekonomi kita bisa 6%,”sebutnya.
Artikel Terkait
Program BBM Subsidi Tembus 1 Juta Pendaftar, 70 Persen Kendaraan Pribadi Jenis Pertalite
Penurunan Harga BBM Non Subsidi Sudah Selayaknya
BBM Subsidi Tetap akan Naik Meski Harga Minyak Dunia Turun
Subsidi BBM Dianggap Menciptakan Kesenjangan Sosial yang Semakin Besar?