Kepala Perpusnas Transformasi Perpustakaan Digital adalah Kunci.

- Selasa, 6 September 2022 | 19:59 WIB
The 4th Forum of the Silk Road International Library Alliance (SRILA),  (Tangkapan Layar )
The 4th Forum of the Silk Road International Library Alliance (SRILA), (Tangkapan Layar )

JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,—Pandemi Covid-19 menjadi hal yang monumental bagi perkembangan perpustakaan di Indonesia. Perpustakaan dan para pustakawan menghadapi tugas besar untuk memastikan kepada publik bahwa perpustakaan tetap hadir melayani masyarakat.

Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, menyatakan transformasi perpustakaan dengan cara baru dibutuhkan dalam menjalankan layanan perpustakaan dan informasi menghadapi kondisi pandemi.

Hal ini disampaikan Kepala Perpusnas saat menjadi pembicara di The 4th Forum of the Silk Road International Library Alliance (SRILA), yang mengangkat tema “Praktik & Tantangan Terbaik dalam Berbagi Konten Digital” yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa (6/9/2022). Tahun ini merupakan kedua kalinya Kepala Perpusnas menjadi pembicara dalam Forum SRILA.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Wajah Kepolisian Kita

Dia menambahkan, layanan digital dibutuhkan lebih dari sebelumnya. “Inilah sebabnya mengapa kami berkomitmen untuk mengembangkan layanan digital, seperti yang ditunjukkan pengguna kami melalui jumlah transaksi yang mereka lakukan dengan layanan referensi virtual kami dan perpustakaan digital kami,” urainya.

Sejumlah layanan digital dikembangkan Perpusnas untuk melayani masyarakat di antaranya aplikasi perpustakaan digital iPusnas, portal penyedia publikasi ilmiah e-Resources, repositori Indonesia OneSearch, serta laman Khasanah Pustaka Nusantara (Khastara). Selain itu, Perpusnas mengembangkan layanan pinjam mandiri menggunakan Smart Locker, di mana pengguna perpustakaan dapat mengambil secara mandiri buku yang dipinjam tanpa harus berinteraksi dengan pustakawan.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Kekuasaan.

“Meskipun dalam situasi pandemi, pendayagunaan perpustakaan di Perpusnas terus melonjak. Jumlah pengguna online telah tumbuh dengan persentase dua digit dari tahun ke tahun sejak 2019, dan kami yakin tren ini akan terus berlanjut,” jelasnya.

Selama 2019 hingga 2021, tercatat pengguna layanan daring Perpusnas mengalami peningkatan. Pada 2021, kenaikan mencapai 55 persen dibandingkan 2020. Dipaparkan bahwa pada 2019, tercatat sebesar 7.111.746, sementara pada 2021 mencapai 15.734.566.

Selain itu, jumlah pinjaman e-book di iPusnas mengalami kenaikan sejak 2019 hingga 2021. Tercatat pada 2019, jumlah pinjaman e-book sebesar 2.867.799, pada 2020 sebesar 4.378.753, dan pada 2021 sebesar 5.466.105.

Baca Juga: Bohong

Tidak hanya layanan, Perpusnas juga mendorong pustakawan agar menjadi narasumber yang dirujuk oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berharga, valid, dan dapat dipercaya.

“Sejak awal pandemi pada 2020, Perpusnas menyediakan layanan referensi virtual melalui live chat di www.perpusnas.go.id. Pengguna dapat membuat permintaan informasi dan referensi, yang dilayani oleh pustakawan referensi,” tuturnya.

Tercatat pada 2021, jumlah pengguna Tanya Pustakawan sebesar 17.827 permintaan informasi, sementara per Mei 2022 sebesar 35.522 permintaan informasi.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tiba di Mekkah, Kloter 1 Langsung Umroh Wajib

Kamis, 1 Juni 2023 | 23:25 WIB

Kiat Tepat Bermedia Sosial

Kamis, 1 Juni 2023 | 18:07 WIB

Denny JA: Pancasila Pecahkan Rekor Dunia

Kamis, 1 Juni 2023 | 15:32 WIB

MyPertamina Tebar Hadiah

Kamis, 1 Juni 2023 | 15:14 WIB
X