JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-
Pengacara kondang Hotman Paris mengaku kasus pembunuhan Brigadir J adalah "dream case" bagi seorang pengacara karena akan membuat namanya makin melejit, selayaknya kasus OJ Simpson di Amerika Serikat.
Hotman Paris mengakui dirinya tak bisa tidur usai diminta membela Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
Saat tampil dalam acara Heart to Heart Trans TV yang ditayangkan di YouTube pada Rabu (7/9), Hotman mengaku dilema atas penawaran tersebut.
"Memang benar Hotman Paris diminta oleh Pak Sambo untuk menjadi pengacaranya, juga diminta untuk jadi pengacara Ibu PC, itu benar," kata Hotman.
"Saya tiga hari tidak bisa tidur, untuk mengatakan yes or no. Karena dari segi kasus, ini a dream case bagi seorang lawyer, ini adalah kasus di dunia mana pun membuat lawyer jadi populer," lanjutnya.
"Jadi sesudah tiga hari saya enggak bisa tidur, akhirnya saya putuskan dengan berat hati saya menolak menjadi pengacara dari Pak Sambo dan Ibu PC," kata Hotman.
Hotman mengatakan ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi penolakan tersebut.
Pertama, adalah ia berusaha "mencegah conflict of interest" karena dirinya saat ini juga berprofesi sebagai pembawa acara yang membahas masalah hukum di sebuah stasiun televisi.

"Saya membahas kasus itu berarti saya harus netral dan bahkan nanti di persidangan," kata Hotman soal beban di acara hukum yang tayang di televisi tersebut.
"Yang kedua adalah sejak kasus itu mulai ada, sudah ada jutaan orang meminta saya untuk menjadi pengacara dari keluarga Brigadir J lah, Brigadir E lah," kata Hotman.
Baca Juga: Awas, SamSonS Datang
"Nah kebetulan, saya juga sedang sibuk membuat program Hotman 911 yaitu program untuk hal hal yang sangat viral yang menyentuh hak asasi manusia," lanjutnya
Artikel Terkait
Lagu Shut Down Jadi Single Utama Dari Album Kedua BLACKPINK
Citilink Operasikan Pernerbangan Khusus Angkut Pelajar Indonesia ke Tiongkok
Kenaikan Harga BBM Momentum Maksimalkan EBT