BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Jabar tengah berancang-ancang melakukan digitalisasi menyeluruh terhadap aktivitas transportasi baik penumpang maupun barang.
Langkah itu diyakini memberikan dampak signifikan terutama terhadap perilaku masyarakat dan juga ketersediaan barang kebutuhan pokok sehingga berujung pada kemampuan pengendalian inflasi.
"Saat ini cenderung masih persektor, mestinya semua moda terintegrasi oleh digital," kata Kadishub Jabar, A Koswara pada giat "Japri: Percepatan Digitalisasi Sebagai Upaya Perbaikan Tata Kelola dan Integrasi Layanan Moda Transportasi di Jabar" di Gedung Sate Bandung, Rabu (14/9/2022).
Dia mencontohkan sentuhan digital yang di antaranya baru diterapkan di angkutan perkotaan seperti bis kota. Nantinya, pihaknya menginginkan dengan teknologi tersebut, sistemnya bisa mengoneksikan dari mulai angkutan pedesaan, feeder, hingga angkutan massal.
Baca Juga: G20 Digital Innovation Network Jadi Forum Premier untuk Berbagi Pengetahuan
"Kita juga punya simpul-simpul yang perlu dioptimalkan dengan teknologi tersebut seperti aktivitas di terminal berikut keberadaan bus-busnya, misalnya," katanya.
Langkah itu juga, sebut Koswara, merupakan bagian dari kesiapan menyambut dinamika perkembangan transportasi di kawasan Bandung Raya. Pasalnya, lintasannya bakal dilalui angkutan modern seperti kereta cepat hingga LRT.
"Jangan sampai kita tidak siap karena ini membutuhkan waktu yang tak sebentar dalam mengintegrasikannya sehingga perlu rencana aksi perbaikan layanan transportasi dengan memanfaatkan teknologi digital," jelasnya.
Baca Juga: 60 Persen Masyarakat Bertransaksi Aktif di Ruang Digital
Untuk itu, mereka berkerjasama dengan Bank Indonesia Jabar untuk memulai hajatan penting tersebut. Pilot projectnya diharapkan bisa bergulir secepatnya.
Menurut Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar, Bambang Pramono, langkah digitalisasi itu tak hanya sebatas angkutan penumpang saja tapi mencakup angkutan barang terutama kebutuhan pokok masyarakat.
"Untuk distribusi logistik misalnya, monitoring di jembatan timbang, sehingga data-data truk berikut komoditasnya tercatat sehingga ini kan bisa jadi semacam pusat informasi sekaligus pengendalian harga," katanya.
Baca Juga: Ekonomi Digital Diprediksi Terus Lanjutkan Kesuksesannya
Pasalnya, daerah-daerah yang mengalami kekurangan pasokan maupun berlebih bisa ditangani melalui sistem digital tersebut. "Karena nanti akan ketahuan jalur distribusinya, ke mana, akan terdeteksi," jelasnya.
Artikel Terkait
Ingin Optimalisasi Aset, PT KAI Daop 2 Gelar Penertiban
Buntut Pernyataan Effendi Simbolon yang samakan TNI dengan Ormas, PDIP Terancam Ditinggalkan Keluarga TNI
PLN Elevation: Watts Up! Kesempatan Bagi Start Up Garap Isu Green Energy Hingga Electric Ecosystem
Sebut TNI Seperti Gerombolan, Effendi Simbolon Minta Maaf
Effendi Simbolon Minta Maaf kepada Seluruh Prajurit TNI
Transformasi Perpustakaan Bentuk Ekosistem Digital Nasional.
Yang Tercecer Dari Swami, Dalbo dan Kantata Taqwa, Jilid 3
Tanam Pohon di Jeju, Megawati Ajak Dunia Cintai Lingkungan Demi Hindari Kepunahan
Pramuka Masih Relevan Jadi Benteng Hadapi Dinamika Tantangan
Kisah Sukses Pengusaha Adi Cahyo, Ajarkan Usaha Lewat Pulsa dan Paket Data