JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Serikat buruh akan terus menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di 34 provinsi hingga puncaknya pada tanggal 4 Oktober 2022.
Di Jabodetabek, aksi dipusatkan di depan gedung Istana Negara dan akan diikuti 5 ribu hingga 7 ribu orang.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan puluhan ribu buruh, petani, tenaga honorer, pekerja rumah tangga, hingga pemuda yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Indodesia untuk Demokrasi (LMID) akan turut berunjuk rasa.
Baca Juga: ASN Perlu Memahami Literasi Digital agar dapat Merespon Kebutuhan Masyarakat
“Tuntutan aksi tetap sama. Tolak kenaikan harga BBM, tolak Omnibus Law Cipta Kerja, dan naikkan upah buruh,” ujar Said dalam konferensi pers virtual, Sabtu, 17 September 2022.
Presiden Partai Buruh itu mengatakan alasan demonstrasi terus dilakukan tren harga minyak dunia yang menurun.
Selain itu, daya beli masyarakat kini tengah melemah. Sedangkan, kata Said, harga sewa rumah dan sejumlah kebutuhan lainnya terus naik.
Baca Juga: Piala Davis: Kalah Kualitas, Tim Tenis Indonesia Ditundukkan Polandia
Artikel Terkait
Pasca Harga BBM Naik, Pemda Mesti Aktif Intervensi Potensi Kenaikan Inflasi: Bergerak Seperti Saat Covid-19
Harga BBM Naik, Pakai Angkot di "Kota Kembang" Tambah Seribu Perak dari Tarif Lama
BBM Naik, Survei Poligov Tunjukkan Mayoritas Masyarakat Masih Puas dengan Kinerja Jokowi-Ma'ruf
Pasca Harga BBM Naik, Jabar Siapkan Rp 27 Miliar Untuk Warga Paling Terdampak
Wakili Istana, Kasetpres Temui Pengunjuk Rasa Buruh Soal Harga BBM Naik
Tarif Belum Naik Sejak Harga BBM Naik, Angkutan Penyeberangan Menjerit