Dia pun berharap masyarakat menyadarinya termasuk mengetahui protap penanganan kasus rabies dengan langsung membawa korban ke faskes terdekat terutama Puskesmas. "Karena ketika sudah timbul gejala pada manusia itu kematiannya 100 persen, " jelasnya.
Hal itu merujuk kepada kasus yang menimpa bocah usia 12 tahun yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Pada saat kejadian, korban tak langsung dibawa ke Puskesmas. Gejalanya sendiri baru muncul 5 bulan kemudian.
"Sudah pada tahap gejala takut air, suara-suara, angin. Bagi masyarakat sebenarnya VAR (vaksin antirabies-nya) gratis. Tangani dulu bekas gigitan dengan antiseptik atau deterjen di air mengalir di H-0-nya kemudian langsung bawa ke Puskesmas," jelasnya. Selain vaksin, korban juga bisa mendapatkan serum untuk luka yang membawa risiko tinggi.
Artikel Terkait
Bersih-bersih MA, Firli Bahuri: Mutasi Orang-orang Lama, Pecah Kelompoknya
Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau Makin Bersinar Berkat Binaan PHR
Konsumsi BBM Jadi Lebih Efisien, Berkat Fitur Cruise Control di Mobil Mitsubishi
Timnas Indonesia Naik Paling Signifikan di Rangking FIFA Asean
Ibu Iriana dan OASE KIM Kunjungan Kerja ke Provinsi NTT
Penyanyi Lagu Viral 'Begitu Syulit lupakan Rehan’ Intan Lembata Kini Bicara Sosok Rehan, Siapa sih Dia?
Mosaik Putri Diana (29): Kami Hanyalah Orang Biasa
TECH Siap Dukung Menteri Nadiem Wujudkan Digitalisasi Pendidikan.
Krisis Komunikasi dan Mudahnya Menggiring Opini Publik di Media Sosial
Super Adventure ‘Dare To Be The Next Superpreneur’ Masuki Grand Final, 25 Finalis Siap Showcasing Bisnis Mereka