JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,- Untuk lebih mengenalkan Kekayaan Intelektual secara dini, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual melalui kantor Wilayah hukum dan HAM DKI Jakarta mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan RUKI (Guru Kekayaan Inteletual) mengajar, secara daring dari Makasar, Sulawesi Selatan dan luring dari hotel Royal Kuningan, Jakarta.
Baca Juga: Adab dan Etika Politisi
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM DKI Jakarta, Ronald Lumbuun mengatakan program ini dilakukan untuk lebih mengenalkan tentang kekayaan Intelektual sedini mungkin kepada anak usia sekolah menengah pertama, “Pemberian pemahaman usia dini tentang Kekayaan Intelektual penting agar anak-anak sejak awal punya tanggung jawab dan kepedulian terhadap penghargaan atas karya orang lain” tegas Ronald di Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Ronald mengatakan bahwa Kanwil Kumham DKI Jakarta menyambut kegiatan ini dan ikut serta secara aktif dalam kegiatan RUKI mengajar di wilayah Jakarta.
Baca Juga: Ferdy Sambo dan Wajah Kepolisian Kita
“Kanwil Hukum dan HAM DKI Jakarta telah memiliki 10 orang Guru kekayaan Intelektual yang siap memberikan pemahaman tentang KI di sekolag dasar dan sekolah pertama” papar Ronald. Pemilihan 10 Guru KI ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual setelah diajukan oleh kantor Wilayah Hukum dan HAM DKI Jakarta.
Kegiatan RUKI ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 28/09/22 yang akan dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM, Bapak Yasonna H. Laoly langsung dari Makasar. Kanwil Hukum dan HAM dalam kegiatan ini mengumpulkan 130 anak SD dan SMP dari seluruh wilayah Jakarta.
Baca Juga: Ferdy Sambo dan Kekuasaan.
Dalam kegiatan Ini hadir juga langsung Marcell Siahaan Komisioner LMKN bidang hak terkait yang menjelaskan pentingnya Kekayaan intelektual. Artis yang punya suara merdu ini sangat antusias memberikan penjelasan kepada peserta anak didik tentang Kekayaan Intelektual.
“Semua yang ada disekitar kita sangat banyak kekayaan intelektual, contoh adalah HP, benda yang bernama HP sangat banyak hak kekayaan intelektualnya, mulai dari Merek nya, ada paten yaitu tehnologi 4G, ada cipta dari ringtone, ada desain industry dari bentuk dan garis layer di hp, semua ada hak kekayaan intelektualnya”jelas Marcell.
Baca Juga: Omerta
Marcell bercerita masa lalu dia sebagai musisi yang banyak melahirkan karya yang dibajak orang “ini sebuah hal yang tidak boleh terjadi lagi” tegas Marcell. Makanya beliau sangat memberikan penghargaan atas kegiatan ini, karena memahami dari dini tentang pentingnya kekayaan Intelektual akan menjadi budaya yang akan terus melekat.
Hadir dalam kegiatan ini siswa dari SD Penabur 6 Jakarta Utara, SMP Santa Ursula Jakarta, SDN 5 Grogol Jakarta Barat, SDN Wijaya Kusuma 5 Jakarta Barat, SMP 285 Kepulauan Seribu, SMP 11 Jakarta Selatan, dan SD Guntur 03 pagi Jakarta Selatan.
Artikel Terkait
Meneladani Kisah Sang Nakhoda Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan
Hari Bhakti Imigrasi (HBI) ke-72, Direktorat Jenderal Imigrasi Adakan Doa Anak Bangsa