Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Mengingatkan Kita Tentang Heysel 1985
Dia menyampaikan bahwa investigasi bukan sekedar mencari siapa yang salah dalam tragedi ini, melainkan menganalisa fakta yang ditemukan sebagai bahan pembelajaran untuk dunia sepak bola Indonesia ke depan.
"Nah masalah soal keamanan, soal penyelenggaraan, soal penggunaan peralatan mengurai massa dinilai sah atau tidak, biarkan penyidik yang memutuskan. Kompolnas kan memantau," ujar Albertus.
Dia menegaskan bahwa hasil pengawasan yang dilakukan akan disampaikan secara transparan. Kompolnas tidak akan menutup-nutupi fakta yang ada.
"Tidak usah khawatir ada yang ditutup-tutupi kami Kompolnas terbuka saja. Kita akan tanya secara detail ke semua petugas. Kita lihat secara seksama dan nanti hasilnya harus menjadi pembelajaran penting untuk kita semua," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Terlebih Dahulu Mengheningkan Cipta Untuk Tragedi Kanjuruhan, Madrid Ditahan Imbang Ossasuna 1-1
Laporkan WNA Belanda Atas Dugaan Pemalsuan Dokumen, Deolipa Yumara: Ada Persoalan Krusial!
Pengamat: Firli Jegal Anies Hanya Framing Politik Menuju 2024
Sederat Prestasi Kanit Krimum Polres Jaksel yang Terseret Kasus Sambo