JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dinilai mempunyai jalan masing-masing. Sehingga membuat keduanya sulit dipertemukan dalam satu wadah koalisi.
"PDIP punya gengsi sendiri dan KIB punya kekuatan sendiri. Ini dua partai yang sepertinya akan jalan masing-masing di Pilpres 2024 nanti," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Jumat (7/10).
Selain itu, PDIP punya calon presiden (capres) sendiri. Sementara, KIB juga punya capres dan cawapres sendiri.
"Sehingga, pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, hanya merupakan ajang silaturahmi. Dan bukan dalam rangka menjalin koalisi," ujarnya.
Dia juga melihat sulit kalau disebut PDIP merapat ke KIB. Karena safari politik Puan merupakan pelaksanaan dari amanat Rakernas II PDIP pada beberapa waktu lalu.
"Ini amanat dari Rakernas PDIP bulan Juni lalu. Yang memerintahkan Mbak Puan untuk menjalin silaturahmi dengan ketua umum partai lain," tandasnya.
Komunikasi
Ujang juga menilai, pertemuan itu hanya sebagai bentuk silaturahmi dan komunikasi antar elit politik. Terlebih, Puan mendapat amanat untuk menjalin komunikasi dengan partai lain.
"Saya meyakini bahwa PDIP dan KIB agak sulit berkoalisi, karena masing-masing beda kepentingan. Masing-masing juga punya capres sendiri. Artinya meski nanti bertanding masing-masing, tapi yang namanya politik perlu berkomunikasi," tegasnya.
Dikatakan, safari politik Puan tidak berhenti usai bertemu Airlangga. Puan nantinya juga bakal menemui ketum partai lain seperti Zulkifli Hasan (PAN) dan Muhamad Mardiono (PPP).
"Tentu juga harus bertemu juga dengan Pak Zulhas, Pak Mardiono. Juga dengan partai-partai lain," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai kedua sosok tersebut dikenal memiliki hubungan yang baik. Sebagai politisi maupun ketika berada dalam pemerintahan.
"Mbak Puan dan Pak Airlangga, merupakan dua sosok yang memiliki track record yang bagus dan menonjol. Terutama diantara para pimpinan parpol di Indonesia saat ini," tuturnya.
Menteri
Pertama, keduanya sama-sama pernah punya pengalaman dalam mengelola pemerintahan sebagai menteri koordinator. Dimana Puan pernah menjadi menteri di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi.
"Sedangkan Airlangga sampai saat ini bahkan masih menjadi Menko Perekonomian pemerintahan Presiden Jokowi. Pertemuan kedua tokoh ini bahkan sangat memungkinkan untuk menarik gerbong koalisi KIB yang dipimpin oleh Golkar, untuk menjalin blok koalisi politik yang lebih besar dengan PDIP," paparnya.