BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung menyebut bahwa antisipasi pohon tumbang di sejumlah titik sudah dilakukan sebelum hujan deras yang tak jarang disertai angin kencang melanda.
Pada kondisi saat ini pun, saat intensitas hujan mulai banyak turun, dinas mengklaim meningaktkan frekuensi pemangkasan guna menjaga keselamatan mengingat lokasi pohon berjejer di banyak ruas jalan yang ramai kendaraan.
"Kita setiap hari kerja melaksanakan pemangkasan pohon. Tidak menunggu kejadian terus dilaksanakan pemangkasan. Tapi kita juga perlu membereskan bekas-bekas pohon tumbang dan mengangkutnya juga perlu waktu," ujar Kepala DPKP3, Roslina seperti dalam keterangannya, Minggu (9/10/2022).
Dijelaskan, di sepanjang triwulan III antara Juli-September 2022, mereka memangkas sebanyak 2.532 pohon berikut 59 pohon ditebang. Langkah itu dilakukan terhadap pohon-pohon yang di antaranya menghalangi rambu lalu lintas, PJU, rawan tumbang, dan yang menghalangi CCTV.
Baca Juga: 3000 Pohon Bakau Ditanam di Pesisir Pantai Jakarta
Ros memaparkan bahwa jumlah peristiwa pohon tumbang dan patah sepanjang triwulan III tahun 2022 sebanyak 217 kejadian. Di antaranya peristiwa pohon tumbang sebanyak 108 kejadian dan patah dahan sebanyak 109 kejadian.
Beberapa lokasi yang terdampak bencana terbanyak berada di Kecamatan Bandung Wetan 25 kejadian, Cicendo, Sumur Bandung, Coblong masing-masing 18 kejadian. Lengkong 16 kejadian, dan Cidadap sebanyak 10 kejadian.
"Jenis pohon yang paling banyak tumbang atau patah di antaranya mahoni, kersen, angsana, beringin, dan ki acret," katanya.
Baca Juga: Hujan Deras, Kantor PBJ di Kompleks Gedung Sate Kebanjiran
Berdasarkan kejadian tersebut, dia menambahkan, klaim asuransi yang telah ditindaklanjuti sampai triwulan III 2022 sebanyak 28 kasus. Jumlah tersebut didominasi oleh kendaraan roda empat. Namun, klaim ini hanya untuk kejadian dari pohon yang berada di lahan publik bukan privat.
"Beberapa faktor penyebab pohon tumbang atau jadi rawan tumbang adalah faktor alam, seperti cuaca ekstrem, pohon tua dan keropos. Faktor manusia juga ada, seperti tertabrak kendaraan, bekas galian proyek, pembakaran, drainase dan lainnya," jelas Ros.
Sampai dengan triwulan III tahun 2022, DPKP3 menerima 483 surat permohonan dari masyarakat. Di antaranya permohonan pemangkasan pohon sebanyak 238 surat. Lalu, permohonan penebangan pohon sebanyak 245 surat.
Baca Juga: Suaramerdeka.com Raih Rekor MURI, Kukrit SW: Motivasi Lebih Kreatif dan Inovatif di Platform Digital
"Bedanya pangkas dan penebangan itu, kalau pangkas hanya batang dan ranting. Kalau penebangan sampai batas akar," jelasnya.
Artikel Terkait
Ketua MPR Ukraina Silaturahmi dengan Puan dan Airlangga
Keluaran iPad Air Tahun 2022, Apa Saja Keunggulannya?
Pengacara Sebut Setelah dipolisikan, Rizky Billar Masih Komunikasi Dengan Lesti Kejora
Kisah Pengusaha Wanita Sukses yang Dekat dengan Putra Bung Karno
Kata-Kata Bersahaja (8): Asumsi adalah Jendelamu terhadap Dunia…
Kata-Kata Bersahaja (9): Membaca adalah Tiket Diskon ke Mana Pun
Stabilitas Sistem Keuangan di Jabar Masih Terjaga Bahkan Tunjukan Tren Positif
Kata-Kata Bersahaja (10): Kebahagiaan yang Dibagikan adalah Kebahagiaan yang Dilipatgandakan
Syarat Lolos ke Piala Asia U-17: Timnas Indonesia U-17 Harus Kalahkan Malaysia Atau Hasil Imbang
AYCC 2022: Indonesia Turunkan 124 Pecatur Muda