JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Kabar kunjungan Federasi sepak bola Dunia (FIFA) ke Indonesia, dinilai di luar dugaan. Sebab, biasanya FIFA akan langsung mem-banned sepak bola salah satu negara jika melakukan pelanggaran berat.
"Antara lain seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu lalu," kata pengamat sepakbola nasional Sigit Nugroho, Senin (10/10).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo akan menyelesaikan pengusutan insiden tersebut bersama FIFA. Dia menegaskan, bersama FIFA akan membentuk Tim Transformasi untuk menyelidiki segala penyebab tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan FIFA akan berkantor di Indonesia untuk sementara waktu. "Selama proses pembentukan tim, FIFA akan berkantor di Indonesia," ujarnya.
Tidak hanya itu, Presiden FIFA Giani Infantino akan berkunjung ke Indonesia pada Oktober atau November. Yakni untuk melakukan diskusi dengan pemerintah Indonesia.
Jokowi juga menyampaikan bahwa meskipun terjadi tragedi yang menelan sedikitnya 131 orang meregang nyawa dan ratusan lainnya luka-luka, FIFA tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Kepastian tersebut didapatkan dari surat resmi yang dikirimkan FIFA kepada pemerintah Indonesia.
"Saya menerima surat dari FIFA, yang merupakan tindak lanjut dari hasil bicara saya per telpon dengan Presiden FIFA Giani Infantino 3 Oktober lalu. Berdasar surat itu, Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," tandasnya.
Memperbaiki
Kendati demikian, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan berupaya memperbaiki sepak bola Indonesia. Hal itu agar tragedi serupa tidak akan terjadi kembali.
Melalui kerja sama dengan FIFA dan AFC setidaknya ada lima fokus utama yang akan dilakukan. Pertama membangun standar keamanan stadion.
Kedua, menyusun standar protokol dan pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan stadion. Ketiga, melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub sepak bola di Indonesia termasuk input dari perwakilan suporter.
Keempat, memperbaiki pengaturan jadwal pertandingan dan terakhir melakukan pendampingan dari para ahli. Sigit Nugroho pun memastikan mendukung langkah tegas Presiden Jokowi, untuk mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
"Yakni dengan menggandeng FIFA dan AFC. Ini kesempatan, sebab FIFA di luar dugaan mau temui Jokowi. Biasanya, FIFA langsung banned negara yang intervensi federasi, seperti PSSI," tegasnya.
Menurutnya, kelemahan di sepak bola Indonesia adalah sistem keamanan yang sangat lemah. Pasalnya, sistem keamanan yang disampaikan oleh pihak PSSI dan penyelenggara lainnya, berbeda jauh dengan yang terjadi di lapangan.
Tegas
Sehingga perlu ada langkah tegas dari FIFA kepada PSSI. Dimana harus ada perbaikan protokol keamanan dan implementasi atas protokol keamanan.