JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Skenario memenangkan Pemilu Presiden dengan paket Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dinilai bisa membantu pemerintahan lebih kuat.
"Hal itu juga akan memberi kepastian pada pemerintahan. Khususnya dalam jangka panjang," kata pengamat politik Citra Institut Yusa Fachran, Selasa (11/10).
Bahkan dia menilai, skenario itu adalah pilihan aman untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dimana agar eksekutif dimenangkan dan legislatif dimenangkan.
Sebelumnya, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan, duet Ganjar dan Airlangga merupakan pasangan capres-cawapres paling populer saat ini. Yakni dengan 30 persen.
Dimana hal itu mengalahkan duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan 22,8 persen. Serta pasangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani dengan 23,9 persen.
Airlangga sendiri telah bertemu dengan Puan akhir pekan lalu. Isu tentang koalisi kedua partai besar ini menyeruak.
"Golkar dibutuhkan PDIP, ketimbang PDIP maju sendiri dengan bergabungnya Golkar, pemerintahan akan lebih stabil dan kuat," ujar Yusa.
Gantikan Megawati
Jika nama Ganjar yang muncul ketimbang Puan, kata dia, hal itu untuk menghadirkan capres yang populer. Kemudian Puan bisa diposisikan untuk membidani partai berlambang banteng itu menggantikan ibunya, Megawati.
"Puan bisa memanfaatkan atau didorong untuk mengambil alih atau estafet kepemimpinan Bu Mega di internal PDIP. Sehingga Puan tidak kehilangan kapasitas kepemimpinan politik formalnya," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana menilai, ada peluang PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dimana hal itu bukan suatu hal yang mustahil.
"Bisa saja dilakukan. Opsi KIB mendukung Ganjar dalam Pilpres 2024 juga terbuka. KIB hanya perlu menyiapkan pendamping yang pas untuk Ganjar," tegasnya.
Karena arahnya KIB dispekulasikan bahwa sebenarnya yang mau didorong adalah Ganjar. Sehingga pertanyaan kemudian adalah siapa cawapres yang dipersiapkan.
"Apakah dari tiga partai ini? Yang paling memungkinkan memang Airlangga. Karena dari sisi elektabilitas relatif tinggi," ucapnya.
Problem
Menurut Aditya, meski ada kemungkinan PDIP bergabung dengan KIB, ada problem lain yang menarik. Yakni penempatan Puan.