JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com— Jelang gelaran puncak Presidensi G20 Indonesia di Bali November 2022 mendatang, AirNav Indonesia menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) atau kesepakatan bersama dengan International Air Transport Association (IATA) terkait kolaborasi dalam rangka meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayanan navigasi penerbangan
Perjanjian Kerjasama ini difokuskan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan pengelolaan Air Traffic Management (ATM) dan peningkatan efisiensi pelayanan navigasi penerbangan.
Adapun salah satu diantaranya adalah pengembangan rute penerbangan internasional berbasis preferensi operator penerbangan, atau User-Preferred Routes (UPRs) yang telah berkontribusi dalam peningkatan efisiensi penerbangan, khususnya pada masa pandemi COVID-19.
“UPR sendiri merupakan produk unggulan AirNav Indonesia di tengah Pandemi yang telah diimplementasikan sejak 1 Juni 2020 yang lalu.
Baca Juga: Modest Fashion Naik Daun, Industri Fashion Indonesia Punya Corak Sendiri
"Metode manajemen ruang udara dengan konsep free-route airspace ini menghasilkan rute-rute alternatif yang dapat dipilih maskapai dengan menyesuaikan arah angin, turbulensi, panjang rute dan lain sebagainya,” ujar Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B. Pramesti.
Dengan tagline ‘For Greener Indonesia Sky’, UPRs memiliki potensi tinggi untuk mengurangi emisi gas buang bahan bakar di u dara.
Selain itu, prosedur ini juga diharapkan dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan kembali operasional penerbangan, khususnya di ruang udara Indonesia.
Baca Juga: Korean Culture Festival di President University, Seru
“Selama periode Mei-Oktober 2022, potensi emisi karbon yang berhasil direduksi dengan penerapan program UPR ini adalah sebesar 94,5 Ton.” terang Polana.
Lebih lanjut Polana menjelaskan bahwa penandatangan MOU antara AirNav dengan IATA sendiri dilakukan guna meningkatkan kualitas manajemen lalu lintas penerbangan (baik di darat maupun di udara), kualitas SDM, dan kualitas pelayanan navigasi yang ‘seamless’ sesuai dengan regulasi internasional.
“Kerjasama ini sangat penting karena banyak hal yang bisa dipelajari dan dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan di bidang penerbangan di Indonesia, khususnya AirNav untuk mengembangkan bisnisnya lebih baik lagi.
Usia AirNav memang baru satu dasawarsa, tapi tanggung jawab dan perannya sangatlah besar. Oleh karenanya, AirNav sangat bersyukur dapat memulai kerjasama ini melalui penandatangan kesepakatan bersama”, pungkas Polana.
Artikel Terkait
Sidang Perdana Bharada E: 'Saya Tidak Punya Kemampuan Menolak Perintah Seorang jenderal'
Pakai Sarung Tenun Ayu Topas TTS dan Kalung Mamuli Sumba, Yenny Wahid dan NU Woman Kirim Pesan Keberagaman
PILM Kota Denpasar, Bawa Spirit Puputan
Bawaslu Jabar: Kampanye via Sosmed Makin Marak Jadi Tantangan Serius Pemilu 2024