JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Pemerintah diminta menggencarkan edukasi kepada masyarakat. Khususnya terkait fenomena kasus gagal ginjal akut misterius, yang ditemukan pada anak.
"Selain itu, instruksi agar penggunaan obat cair kepada anak distop sementara, juga harus disosialisasikan secara masif," kata Ketua DPR RI Puan Maharani, Rabu (19/10).
Menurutnya, kasus gagal ginjal akut misterius kepada anak cukup mengkhawatirkan. Hal itu dengan melihat tingginya angka kematian.
"Pemerintah harus melakukan edukasi kepada masyarakat secara optimal terkait persoalan ini. Yakni melalui berbagai strategi komunikasi maupun memanfaatkan platform media," ujarnya.
Seperti diketahui, sejauh ini sudah ditemukan 206 anak kasus gagal ginjal akut di Indonesia yang belum diketahui penyebabnya. Sebanyak 99 anak di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, kasus 70 anak meninggal dunia akibat gagal ginjal juga ditemukan di Gambia, Afrika Barat. Dilaporkan berkaitan dengan konsumsi obat yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol lantaran melampaui batas wajar.
Didalami
Kemungkinan serupa di Indonesia tengah didalami para ahli termasuk BPOM RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk itu, Kemenkes meminta agar penggunaan obat cair dihentikan sementara, khususnya pada anak.
Kemenkes juga mengimbau agar penggunaan dan penjualan obat dalam bentuk cair atau sirup distop untuk sementara waktu, termasuk di apotek. Hingga riset terkait kasus gagal ginjal berhasil mengungkap fakta atau temuan baru.
"Pastikan seluruh tenaga kesehatan telah memahami untuk menunda sementara waktu pemberian resep obat cair untuk anak. Serta membantu memberikan edukasi kepada masyarakat," tandasnya.
Dia mengatakan, petugas di fasilitas kesehatan menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Yakni terkait fenomena gagal ginjal akut pada anak.
"Edukasi publik juga dapat dibantu oleh aparatur desa serta memanfaatkan kader-kader Posyandu. Edukasi publik ini penting, karena masih banyak masyarakat yang belum mengenali gejalanya," tegasnya
Selain itu, tindakan apa yang harus dilakukan jika anak-anak mengalami gangguan ginjal akut. Kesimpangsiuran informasi soal kasus gagal ginjal akut pada anak harus dihindari, karena dapat menimbulkan kepanikan serta ketakutan warga.
Simpang Siur
Apalagi, banyak informasi yang belum dipastikan kebenarannya beredar di masyarakat. Karena jika masyarakat tidak mengenali gejala penyakit tersebut, maka penanganan penyakit tersebut akan terlambat dilakukan.
"Dan akhirnya berujung pada kematian sebagaimana 11 pasien gagal ginjal akut yang terjadi di Bali beberapa waktu lalu. Saya meminta Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan, agar terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam mengatasi persoalan fenomena kasus gagal ginjal akut pada anak," ucapnya.