JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com– Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 98 tahun 2017 mengamanatkan penyediaan akses pada pelayanan jasa transportasi publik yang mengakomodir sarana dan prasarana layanan bagi pengguna jasa berkebutuhan khusus.
Fokus pada sistem transportasi publik yang ramah bagi kaum rentan, salah satunya penyandang disabilitas, menjadi pokok bahasan penting pada sesi lokakarya hari kedua pada gelaran Sustainable Transportation Forum (STF) 2022.
Yang turut mengundang komunitas penyandang disabilitas sebagai pengguna untuk berbagi pandangan dan masukan.
Baca Juga: Edan, Tayang Di World Cinema Week, Ticket Film Triangle Of Sadness Ludes Dalam 10 Menit.
Pengembangan sistem transportasi berkelanjutan di kota-kota Indonesia perlu mementingkan faktor rasa aman dan nyaman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Advisor Public Transport and Non-Motorised Transport, GIZ Indonesia Agita Putri menyampaikan, “Mobilitas menjadi hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini harus ditunjang dengan moda dan sistem transportasi yang inklusif dan aksesibel untuk semua, termasuk penumpang prioritas (anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas).
Inklusif dan aksesibel ini dimulai dari merencanakan perjalanan, saat melakukan perjalanan, hingga sampai ke tempat tujuan,” tegas Agita
Baca Juga: Onky Ray, Masih muda tapi sukses ciptakan Jamu Herbal 50.000 botol lebih terjual
Meskipun sistem transportasi berkelanjutan yang ramah disabilitas telah didukung kebijakan, tetapi peningkatan pada implementasinya perlu diperluas. Di Pulau Bali Trans Metro Dewata secara kontinyu terus melakukan peningkatan kualitas layanan dengan memfaktorkan kemudahan akses terhadap penyandang disabilitas.
“Tidak semua individu penyandang disabilitas mampu untuk menggunakan transportasi pribadi yang dimodifikasi, ataupun layanan berbasis aplikasi karena biaya yang bisa sangat mahal tergantung jarak tempuh.
Keberadaan transportasi publik yang mudah dan nyaman tetap menjadi pilihan pertama kami dalam membantu mobilitas sehari-hari. Sebagai pengguna Trans Metro Dewata, saat ini pelayanannya pun sudah sangat jauh meningkat dengan jadwal keberangkatan yang jelas,” ungkap Finance and Manager Pusat Pemberdayaan Disabilitas (PUSPADI) Bali Ida Ayu Wiadnyanyi.
Baca Juga: Di Hari Ulang Tahunnya Rifat Sungkar Menjuarai Kejurnas Reli Putaran 3 di Muara Bungo, Jambi
Membangun transportasi inklusif merupakan salah satu penunjang untuk menggerakkan masyarakat, tak terkecuali penyandang disabilitas juga kelompok lansia.
Data studi dari Bandung, TransSemarang, dan TransJakarta menunjukkan bahwa pengguna dari kelompok ini didominasi oleh perempuan.
Artikel Terkait
Perkuat Peran Pengambilan Kebijakan, Badan Kebijakan Transportasi Gelar Rapat Kerja Tahun 2022
Perkuat Peran Pengambilan Kebijakan,Badan Kebijakan Transportasi Gelar Rapat Kerja Tahun 2022
Kantor OBU Wilayah VI – Padang Menggelar Kampanye Keselamatan Transportasi Udara
Indonesia Jadi Ketua Pertemuan Pemimpin Transportasi se-ASEAN
Progres Transformasi Sistem Transportasi Perkotaan Mulai Memberikan Dampak
Memulai Implementasi Transportasi Berkelanjutan: Persiapan BRT
Kolaborasi Pusat dan Daerah Dorong Percepatan Transportasi Publik Berkelanjutan
Komitmen Anggaran sebagai Perwujudan Implementasi Transportasi Umum Berkelanjutan