JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com– Tren micro mobility atau pergerakan menggunakan alat mobilitas individual, seperti sepeda kayuh maupun sepeda listrik atau skuter listrik kini mulai hadir dan popular di tanah air, seperti munculnya layanan peminjaman skuter atau sepeda listrik yang bisa digunakan masyarakat di beberapa kota.
Moda pergerakan mikro merupakan sistem transportasi di mana individu menggunakan perangkat mobilitas pribadi seperti sepeda dan skuter listrik sebagai first and last mile (FMLM).
Micro mobility juga merupakan bagian integral dari pengembangan sistem Bus Rapid Transit (BRT), untuk meningkatkan efisiensibperjalanan dan memberikan pilihan perjalanan yang lebih beragam bagi masyarakat serta aspek penting dalam perwujudan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan.
Baca Juga: PLN UIP JBT Dukung Penuh Pengembangan Agroforestry, Sosial Ekonomi Masyarakat Ikut Terangkat
Kehadiran penggunaan alat mobilitas individual juga berperan dalam mendorong inklusivitas pada kawasan perkotaan.
Penyediaan fasilitas pendukung untuk alat mobilitas individual khususnya untuk pejalan kaki dan pesepeda yang aman akan meningkatkan keamanan dan keselamatan transportasi, yang merupakan salah satu sasaran pembangunan infrastruktur dalam RPJMN 2020-2024.
Dalam hal ini, penyediaan fasilitas pendukung seperti area parkir sepeda di dekat halte perlu diperhatikan lebih lanjut, kemudian sistem sepeda sewa harus dipandang secara utuh sebagai rangka integrasi penyediaan jaringan transportasi umum perkotaan.
Di sisi lain, penguatan esensi antara kendaraan berbasis pergerakan mikro dan transportasi umum perlu dimaksimalkan agar manfaat dari konsep micro mobility lebih terasa.
Menghubungkan kedua fasilitas tersebut dapat membuka preferensi pilihan perjalanan yang lebih beragam serta meningkatkan efisiensi perjalanan.
“Tak sebatas sebagai alternatif moda transportasi ramah lingkungan, penggunaan sepeda misalnya, juga merupakan bagian dari langkah pengintegrasian pergerakan mikro dengan transportasi umum yang dapat meningkatkan efisiensi perjalanan yang lebih beragam bagi masyarakat dalam perwujudan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan,” sambut akademisi Institut Teknologi Bandung Puspita Dirgahayani dalam sesi diskusi pada gelaran Sustainable Transportation Forum (STF) 2022 di hari kedua.
Baca Juga: Strategi Militer Jenderal Andika, Tonggak Terbaik Untuk Indonesia
Pemerintah Kota Denpasar contohnya, telah bergerak memajukan sistem pergerakan mikro dengan menggarap jalur sepeda sepanjang 25 kilometer.
Yang terintegrasi dengan angkutan umum seperti Trans Metro Dewata dari Gedung Dharmanegara Alaya menuju ke Sanur, untuk memudahkan dan memberi kenyamanan kepada masyarakat.
Artikel Terkait
Kantor OBU Wilayah VI – Padang Menggelar Kampanye Keselamatan Transportasi Udara
Indonesia Jadi Ketua Pertemuan Pemimpin Transportasi se-ASEAN
Progres Transformasi Sistem Transportasi Perkotaan Mulai Memberikan Dampak
Memulai Implementasi Transportasi Berkelanjutan: Persiapan BRT
Kolaborasi Pusat dan Daerah Dorong Percepatan Transportasi Publik Berkelanjutan
Komitmen Anggaran sebagai Perwujudan Implementasi Transportasi Umum Berkelanjutan
Sistem Transportasi Publik Ramah Disabilitas
Menyelaraskan Konsep Hunian dalam Perwujudan Transportasi yang Berkelanjutan